Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan suhu udara tertinggi atau maksimal di Surabaya bisa mencapai 37 hingga 38° C.
"Suhu maksimum di Surabaya 37 sampai 38° C," kata Teguh di Surabaya, Selasa (26/10/2021).
Namun, Teguh mengatakan sumuk ini akan berkurang seiring dengan turunnya hujan. Teguh menyebut wilayah Surabaya mulai memasuki musim hujan pada November.
"November sudah mulai berkurang panasnya," imbuhnya.
Sebelumnya, BMKG Klas I Juanda Surabaya menyebut sumuk yang terjadi merupakan efek dari fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan yang sempat terjadi di Jatim beberapa waktu lalu.
"Wilayah Jawa Timur baru melewati fase kulminasi dan posisi matahari saat ini masih berada di equator," terang BMKG Klas I Juanda Surabaya dalam akun media sosialnya.
Diketahui, hari tanpa bayangan terjadi mulai 10 hingga 14 Oktober di Jawa Timur. Sedangkan di Surabaya, fenomena ini berlangsung pada 12 Oktober.
Hal ini membuat wilayah Jatim dan sekitarnya masih mendapatkan surplus penyinaran matahari yang cukup intens. Selain itu, akibat masih sedikitnya tutupan awan, suhu udara pada siang hari dirasakan sangat terik.
Namun, suhu udara panas yang dirasakan pada siang hari akan bergeser seiring dengan bergeraknya posisi matahari.
Simak juga 'Hari Tanpa Bayangan di Indonesia':
(hil/iwd)