"Menjelang siang rasanya sumuk banget, apa lagi waktu matahari pas di tengah kepala. Terus sumuknya sampai malam jadi nggak bisa tidur," kata salah satu warga Surabaya, Susan kepada detikcom, Senin (25/10/2021).
BMKG Klas I Juanda Surabaya menyebut sumuk yang terjadi merupakan efek dari fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan yang sempat terjadi di Jatim beberapa waktu lalu.
"Wilayah Jawa Timur baru melewati fase kulminasi dan posisi matahari saat ini masih berada di equator," tulis BMKG Klas I Juanda Surabaya dalam akun media sosialnya.
Kondisi itu membuat wilayah Jatim dan sekitarnya masih mendapatkan surplus penyinaran matahari yang cukup intens. Selain itu, akibat masih sedikitnya tutupan awan, suhu udara pada siang hari dirasakan sangat terik.
"Namun, suhu udara panas yang dirasakan pada siang hari akan bergeser seiring dengan bergeraknya posisi matahari," tambahnya.
Kendati demikian, sumuk ini tak akan bertahan lama. Karena, BMKG Klas I Juanda Surabaya menyebut wilayah Surabaya dan sekitarnya akan memasuki musim hujan pada November 2021.
Simak juga 'BMKG Fenomena La Nina Berpengaruh hingga Februari 2022':
(hil/iwd)