Pemkab Ponorogo menggelar apel pasukan dan perlengkapan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Apel digelar di Alun-alun Ponorogo.
Dari 12 potensi bencana di Jatim, Ponorogo punya 9 ancaman bencana. Di antaranya banjir, longsor, angin puting beliung serta kebakaran hutan dan lahan.
"Dalam rangka menghadapi kemungkinan bencana alam, karena kita tahu Ponorogo ini bagian dari Jatim menjadi supermarket bencana alam apapun itu. Maka kesiapan harus kita apelkan," tutur Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Menurut Giri, pemetaan bencana sudah dilakukan BPBD Ponorogo untuk pengantisipasian. Ini berdasarkan kejadian bencana tiap tahun di Bumi Reog.
"Tadi juga ada kerekan, gergaji atas yang diserahkan ke petugas," ujar Giri.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Imam Basori menambahkan, pihaknya setidaknya memetakan 10 kecamatan yang memiliki risiko bencana tinggi. "Di antaranya kecamatan yang berada di area pegunungan seperti Kecamatan Slahung, Ngrayun, Sawoo, Ngebel, Pulung, Pudak, Sooko, Badegan maupun Ponorogo (kota)," terang Basori.
Basori melanjutkan, area kota tetap memiliki potensi bencana. Terutama bencana banjir. Sebab, muara aliran sungai di Ponorogo berada di kota, tepatnya di Sungai Sekayu.
"Kita juga memetakan jalur evakuasi di masing-masing wilayah," imbuh Basori.
Jalur evakuasi, lanjut Basori, dipetakan oleh masing-masing relawan. Pasalnya, tiap relawan sudah dibekali dengan pelatihan serta simulasi bencana. Sehingga mereka sudah menyiapkan jalur evakuasi di wilayah yang memiliki potensi bencana.
"Ini sudah kita petakan mengenai mitigasi bencana," pungkas Basori.