Tradisi mengarak makanan berupa telur yang dihias dengan bunga kertas ini, menjadi tontonan warga di sepanjang jalan. Uniknya, tradisi kali ini dilakukan oleh para petani lengkap dengan traktor-nya, membawa jodang dari pohon pisang yang berisi telur yang sudah dihias.
Ini dilakukan oleh warga Lingkungan Rowo, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. Pascapembacaan Maulid Barjanzi di Masjid Al-Huda Pakis, segenap warga berbondong-bondong menuju halaman Masjid untuk menyiapkan parade Jodang Singkal.
Jodang adalah media untuk menancapkan telur hias. Biasanya dari pohon pisang yang dihias dengan kertas warna-warni. Sementara singkal adalah alat membajak sawah. Saat ini, karena modernisasi mereka menggunakan alat traktor pembajak sawah.
Nurul Hakim, panitia kegiatan mengatakan, parade Jodang Singkal baru pertama kali digelar di desanya. Ini sebagai bentuk syukur warga Pakis yang didominasi oleh masyarakat agraris, atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
"Bagaimana pun juga adanya kita karena adanya Kanjeng Nabi, dan Singkal adalah alat yang digunakan masyarakat Pakis Rowo untuk bekerja. Dengan itu kita bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya kepada wartawan, Rabu (20/10/2021)
Tradisi ini diharapkan membangkitkan semangat masyarakat agraris, untuk melestarikan budaya khas Banyuwangi ini. Sebab selama 2 tahun ini, tidak ada arak-arakan kegiatan serupa, karena pandemi COVID-19. Meski begitu, kegiatan ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Agar juga pandemi ini bisa segera berakhir. Karena memang kondisi warga sangat menderita dengan adanya COVID-19. Semoga saja kegiatan ini bisa memberikan dampak ekonomi masyarakat," terangnya.
"Lebih afdol telur bebek. Selain besar, juga awet untuk disimpan. Kami dari paguyuban peternak bebek petelur ingin memberikan hasil kami kepada masyarakat," ujar Muhlasin.
Parade Jodang Singkal kali ini dimulai dari halaman masjid, keliling kampung melewati area persawahan warga dan kembali ke halaman masjid. Selama arak-arakan, masyarakat heran saat Jodang diangkut oleh traktor. Padahal biasanya, jodang diarak menggunakan kendaraan pikap ataupun becak.
"Unik ya. Karena biasanya pakai pikap atau becak," ujar Ramada, salah satu warga.
Usai arak-arakan, acara dilanjutkan dengan Tausiah Maulid yang disampaikan KH Imam Syafi'i sebagai Wakil Rois Syuriah PCNU Banyuwangi, dan diakhiri dengan makan bersama serta pembagian telur Maulid.