Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Madiun Armaya, Kadisparpora Agus Purwowidagdo tidak pantas menyebut atlet tersebut sebagai sosok yang sombong. Terlebih, atlet berpeluang mengharumkan Kota Madiun.
"Kalau saya itu, tidak pantaslah bilang sombong, karena dia mewakili 210 ribu penduduk Kota Madiun," ujar Armaya saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/10/2021).
Armaya menduga, Kadisparpora menyebut Wulan sombong karena kurang komunikasi. Jika ada komunikasi yang baik, tidak akan muncul konflik atlet dan Pemkot Madiun.
"Terkait sombong, setidaknya atlet itu tergantung upaya Disparpora untuk berkomunikasi lebih aktif (dengan atlet). Lebih intern ya, istilahnya," papar Armaya.
Wulan merupakan salah satu atlet Kontingen Jatim di PON XX Papua. Dari ajang itu, ia membawa pulang dua medali perak cabor lari estafet.
Beberapa hari lalu, Wulan bercerita soal nasibnya sebagai atlet Kota Madiun. Ia menambahkan, uang yang dijanjikan Pemkot Madiun hanya turun selama tiga bulan. Padahal janjinya, uang yang dimaksud akan ia terima selama menjadi atlet Kota Madiun.
"Ini kan menunjukkan kejujuran seorang atlet. Itu kan diperlukan juga (kejujuran)," imbuh Armaya.
Dukungan yang sama datang dari Wakil Wali Kota Madiun periode 2004-2009, Gandi Yuninta. Ia angkat bicara soal konflik antara Wulan dengan Pemkot Madiun. Menurutnya, Kadisparpora tidak pantas berkata demikian.
"Menurut saya itu sangat disayangkan ucapan menyebut sombong kepada atlet. Ungkapan Mbak Wulan sebenarnya bukan bentuk kesombongan. Akan tetapi lebih bersifat mengingatkan kepada Pemkot Madiun," ujar Gandi, Selasa (19/10/2021).