Pasutri ini yakni Laurensia Oktaviani dan Benny Hudiyanto. Mereka memberikan edukasi kepada petani buah yang ada di Kota kediri.
Edukasi tersebut meliputi penggunaan pupuk organik, konsistensi tanam hingga pemasaran hasil panen. Sehingga nantinya, para petani buah yang ada di Kota Kediri tidak bingung memasarkan hasil panen.
![]() |
Hasil panen petani buah di Kota Kediri tak kalah dari daerah lain. Untuk itu, pihaknya sanggup untuk menampung sekaligus memasarkan seluruh buah hasil panen petani di Kota Kediri, ke berbagai penjuru tanah air.
"Saya kelahiran Kediri. Saya ingin mengusung buah hasil petani Kediri, yang bisa dikenal oleh masyarakat luas di seluruh pelosok Indonesia. Tidak hanya itu saja, tetapi juga ke mancanegara," kata Laurensia, Selasa (19/10/2021).
Menurut Laurensia, apa yang dilakukannya bersama sang suami, tidak lain untuk membuat petani Kota Kediri dan Kabupaten Kediri lebih maju, bersaing di masa pandemi dan era teknologi digital.
"Biasanya kita tahu di Kota Kediri tidak hanya untuk petani melainkan keseluruhan UMKM, mereka bingung menjual produknya seperti apa. Mulai branding, packaging dan lain-lain. Maka dari itu kami ingin maju bersama agar petani lebih sejahtera. Dalam waktu dekat Jepang akan bekerja sama dengan Kediri," imbuh Laurensia.
Sistem kerja samanya, petani yang sudah disurvei dan kualitasnya memenuhi standar, akan langsung dipandu sampai nanti kualitasnya sudah memenuhi. Kalau sudah memenuhi akan selalu diambil hasil panennya.
Buah dari petani Kediri yang diminati pasar domestik dan luar negeri adalah buah mangga, alpukat, jambu biji, nanas, belimbing dan buah tropis lainnya. Nantinya, buah akan dipilah dan dikemas dengan rapi dalam bentuk kemasan frozen food. Sehingga bisa awet dan tahan mencapai 2 tahun lamanya.
Respons positif diutarakan oleh Lisa Dewi, petani buah belimbing dan jambu biji Nronggo, Kota Kediri. Sebagai pemilik agrowisata buah belimbing dan jambu biji, masa pandemi diakui membuat penjualan dan kunjungan wisata agro menurun.
"Ini merupakan suatu terobosan bagi kami petani buah tropis asli nusantara. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Mulai branding, packaging dan lain-lain di-handle pihak ketiga dan bisa dikenalkan ke seluruh Indonesia dan luar negeri," jelas Lisa.
Anggota Komisi B DPRD Kota Kediri Regina Nadya Suwono menyambut baik ide dan masukan dari Laurnsia dan Benny. Karena, petani Kediri tinggal fokus pada cara, proses dan menjaga hasil panennya. Setelah itu pemasaran akan diurus pihak lain tanpa harus memikirkan rugi.
"Saya senang. Bingung cari customer? Tidak usah bingung cara mengemas, karena sudah dikelola. Mereka pasti tahu, intinya buahnya terjual. Hanya perlu memikirkan kualitas buahnya yang penting bagus. Jadi mempermudah hidup petani kitalah," jelas Regina.