Mayat Pemuda Ditemukan di Pantai Prigi, Keluarga Curiga Kematian Tidak Wajar

Mayat Pemuda Ditemukan di Pantai Prigi, Keluarga Curiga Kematian Tidak Wajar

Adhar Muttaqien - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 13:11 WIB
Pantai prigi trenggfalek
Pantai Prigi tempat ditemukannya jasad Dimas (Foto: Adhar Muttaqien)
Trenggalek -

Sesosok mayat seorang pemuda ditemukan mengapung di kawasan Pantai Prigi, Trenggalek. Pihak keluarga mencurigai kematian korban tidak wajar.

Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera mengatakan mayat itu terdata atas nama Dimas Aditya (24) warga Desa Prigi, Kecamatan Watulimo. Mayat Dimas ditemukan pada Senin (18/10) petang. Saat ditemukan, korban hanya mengenakaan kaus dan celana dalam.

"Kami langsung melakukan evakuasi dan tim Inafis juga kami turunkan untuk membantu proses identifikasi dan penyelidikan," kata Dwiasi kepada detikcom, Selasa (19/10/2021).

Untuk memastikan penyebab kematian, jasad Dimas dibawa ke RSUD dr Soedomo, Trenggalek guna proses autopsi oleh Kedokteran Forensik Polda Jatim.

"Kami masih menunggu hasilnya," ujar Dwiasi.

Dwiasi menjelaskan selain proses autopsi, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang diduga terkait peristiwa itu. Polisi juga meneliti sejumlah barang bukti pendukung, termasuk kamera pengawas (CCTV).

"Tim penyelidik sedang bekerja untuk menemukan alat bukti, keterangan saksi, maupun pendukung lainnya. Kami juga sedang periksa HP milik korban," jelasnya.

Beberapa temuan dan informasi awal juga tengah dilakukan pendalam, guna mengungkap penyebab kematian korban.

Sementara itu ayah Dimas Aditya, Toni Hartono, menduga ada yang tidak wajar terkait dengan kematian anaknya tersebut, karena ditemukan beberapa kejanggalan.

Toni menceritakan korban keluar rumah pada Senin dini hari, karena yang bersangkutan memiliki kebiasaan jalan pagi bersama kakek dan bibinya. Namun hingga siang hari korban tidak kunjung pulang.

"Saat itu ibunya mencoba menelepon HP (Dimas) enggak bisa, kemudiaan saya telepon ternyata HP-nya di rumah. Kacamata sama HP di rumah, padahal kacamata itu bagi dia hal vital, HP apalagi," ujarnya.

Saat itulah Toni berusaha mencari titik terang kepergian anaknya, dengan memeriksa rekaman CCTV yang ada di rumahnya. Dari situlah, terdengar suara mirip ketukan dua kali dan sesaat kemudian korban keluar rumah.

"Kok ada suara dok dok dua kali, terus dia keluar. Nah inilah yang timbul kecurigaan saya pertama di situ. Loh ini apa ada yang menjemput," imbuh Toni.

Pihaknya mengaku menyerahkan persoalan tersebut ke pihak kepolisian guna dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. "Apakah suara dok dok itu dari pintu gerbang atau dari pintu rumah," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.