Tiga rumah tak jauh dari Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, jadi saksi bisu praktik ilmu hitam. Diketahui, pemilik rumah menggunakan pesugihan untuk memperkaya diri. Selain rumah pertama, rumah kedua ternyata juga menyimpan sejumlah kisah mistis. Konon, di rumah kedua menumbalkan tetangga demi kekayaan.
Bayu D. Wicaksono sempat menyambangi tiga rumah tersebut saat menjadi host PM:AM vlog, setahun lalu. Bayu menyebut rumah ketiga hanya menjadi korban dan tidak ikut dalam praktik pesugihan.
"Sebelahnya ini yang menarik menumbalkan, jadi rumah ketiga kena jadi tumbalnya," kata Bayu di Surabaya, Minggu (17/10/2021).
Pemilik rumah kedua dengan rumah ketiga ini diketahui cukup dekat. Bayu menyebut biasanya tumbal baru bisa dilakukan pada seseorang yang berharga.
Baca juga: Rumah Pesugihan di Sidoarjo Jadikan Anak Sebagai Tumbal-Dikubur Dalam Rumah |
"Kayaknya deket, karena tumbal harus orang yang dekat atau orang yang merasa berharga. Istilahnya kalau kita mau kekayaan, kita harus mengorbankan sesuatu yang kita suka. Itu tetangganya sepertinya dekat kok sampai bisa ditumbalkan," ungkap Bayu.
Bayu mengatakan rumah kedua ini menggunakan tuyul sebagai sarana memperkaya diri. Semakin lama, tuyul itu juga memiliki permintaan lebih dan lebih. Hingga akhirnya satu per satu keluarga di rumah kedua ini jatuh sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Keluarga yang kedua ini dia bukan karena makin tumbal makin ditumbalkan. Tapi karena makhluk yang diajak bekerja sama itu meminta lebih dan lebih, terus akhirnya nggak mampu dia kena getahnya kena efeknya sakit lama-lama mati," tambahnya.
Lihat juga Video: Ibu Ini Relakan Anak Kandungnya Disetubuhi Dukun Demi Cepat Kaya
Sebelumnya, keluarga di rumah pertama memakai jenglot sebagai sarana pesugihannya. Sang ayah juga menumbalkan orang-orang yang disayangi. Pesugihan di rumah pertama pun awalnya sempat berbuah manis. Keluarga tersebut bisa menjadi kaya raya.
Kemudian hal ini diikuti rumah kedua. Sedangkan keluarga di rumah kedua, menggunakan tuyul sebagai perantara untuk memperkaya diri.
"Pesugihan ini pertamanya di rumah pertama, terus diikuti rumah kedua. Kelihatannya berurutan. Cuma nggak tahu ini tipikalnya diajak atau dia cemburu dengan kondisi rumah pertama sehingga yang kedua ikut pesugihan juga," imbuh Bayu.
Pesugihan ini, lanjut Bayu, terjadi karena pemilik rumah tersebut merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Padahal, sebenarnya pesugihan justru membawa malapetaka bagi keluarga tersebut.
Baca juga: Misteri Tiga Rumah Bekas Pesugihan di Kawasan Bungurasih Sidoarjo |
Bayu mengungkapkan meskipun menggunakan pesugihan bisa memperkaya diri, namun sang iblis atau setan pasti meminta bayaran lebih. Misalnya saja meminta tumbal nyawa.
"Karena kalau di kepercayaan saya itu syirik sudah minta bantuan dengan yang begitu atau istilahnya setan atau iblis. Misal bisa ngasih kekuatan untuk memperkaya, mempercantik itu pasti ada bayarannya juga. Biasanya orang yang sudah pesugihan itu memang tidak merasa puas. Dia tidak puas dengan kondisi yang sekarang akhirnya dia pesugihan," jelas Bayu.
Sementara saat detikcom menuju tempat tersebut, tiga bangunan yang konon menjadi rumah pesugihan itu sudah rata dengan tanah. Belum diketahui kapan bangunan tersebut diambrukkan hingga rata dengan tanah.