Begini Cara Unair Terapkan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Begini Cara Unair Terapkan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 15 Okt 2021 20:54 WIB
Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan laporan uji praklinis tahap dua ke BPOM. Kemudian BPOM akan evaluasi untuk uji klinis.
Rektor Unair Prof M Nasih (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Universitas Airlangga (Unair) menformulasikan dan merestrukturisasi beberapa mata kuliah dan aktivitas kampus lebih berintegrasi. Ini menyusul Kebijakan Kemendikbud terkait Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), untuk mendorong kemampuan mahasiswa agar menguasai ilmu saat memasuki dunia industri kerja.

Dalam integrasi yang dilakukan, salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia ini menggabungkan antara mata kuliah pilihan, KKN, sekaligus pengerjaan tugas akhir. Sehingga ketika mahasiswa sudah masuk semester 6, 7, 8 bisa mengikuti KKN di berbagai macam tempat.

Untuk lokasi KKN pun tidak selalu di pedesaan. Melainkan bisa di dunia industri, bahkan KKN di rumah masing-masing dengan mengembangkan kewirausahaan atau lainnya.

"Tentu ini akan mendorong masing-masing mahasiswa, untuk mendapatkan dosen yang akan mengampu beberapa mata kuliah sekaligus KKN dan tugas akhir. Dengan begitu implementasi dari MBKM bisa lebih bergema lagi dan terimplementasikan dengan sebaik-baiknya. Sehingga dalam satu semester itu, bisa 20 SKS akan selesai, dan semester berikutnya mereka akan bisa mengikuti ujian saja," kata Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih saat ditemui di Gedung Rektorat, Jumat (15/10/2021).

Sejak empat tahun yang lalu, kata Masih, Unair sudah mendorong dan mewadahi kemampuan mahasiswa. Adapun 9 kegiatan dari MBKM di Unair, yaitu pertukaran mahasiswa, magang/praktik industri, proyek di desa, penelitian riset, wirausaha, study/proyek independen, mengajar di satuan pendidikan, proyek kemanusiaan, dan pembelajaran lintas program studi-lintas rumpun ilmu.

Pada implementasi yang dilakukan Unair, sudah ada ribuan mahasiswa Unair yang terlibat di dalamnya. Dari ribuan mahasiswa itu, ada yang ingin menjadi profesional, wirausaha, peneliti, akademisi dan lainnya yang semuanya ditampung. Unair memberikan ruang mahasiswa untuk bisa menyelesaikan tugas akhir dengan sebaik-baiknya.

Nasih menjelaskan, yang membedakan MBKM Unair dengan kampus lain adalah format atau pola pengembangan dari apa yang sudah dilakukan selama ini. Salah satunya, jika secara nasional, biasanya mengikuti mekanisme Kemendikbud, bahkan ada beberapa program yang lewat kemendikbud seperti administrasi.

"Untuk bisa memantapkan, tentu kami ingin ada independensi atau kemandirian dalam pelaksanaan itu. Sehingga kami punya kebijakan untuk bisa melakukan sendiri aktivitas-aktivitas itu secara internal di Universitas Airlangga," jelasnya.

"Artinya tidak semua harus melalui Jakarta, bisa dengan format-format yang sudah kita tetapkan. Karena untuk bisa mencapai 20 SKS, mahasiswa melakukan pengambilan kuliah di berbagai macam tempat, waktunya kalau harus mengikuti aturan di Dikti sangat terbatasi. Oleh karena itu, kita ingin secara mandiri, mengimplementasikan dan membuat kebijakan untuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sejak lama kita memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang mampu secara mandiri, sesuai dengan minat mereka masing-masing," tambahnya.

Sedangkan untuk program magang sendiri, Unair memiliki tajuk 'strategis sustainable education', salah satunya adalah relevansi. Program magang ini ditujukan untuk Unair, agar para mahasiswa yang orientasinya menjadi profesional "pegawai" bisa mendapatkan pengalaman kerja secara lebih awal.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) ini menambahkan, dengan mekanisme yang diterapkan, maka mahasiswa Unair akan lebih dekat dengan dunia industri. Dimana mahasiswa nantinya akan mengembangkan karirnya.

Pada sisi lain, dunia industri juga sering "membutuhkan" support tenaga dari mahasiswa Unair yang di sudah semester akhir. Mahasiswa tersebut bisa menangani berbagai macam hal. Relevansi ini yang terus didorong.

"Gampangannya gini, mahasiswa yang orientasinya menjadi pekerja kita dorong untuk ikut magang karena relevansinya di sana. Kalau ada mahasiswa yang ingin jadi konglomerat kita dorong mereka untuk menjadi wirausaha dengan program start up. Kalau ada ada mahasiswa yang misalnya pingin menjadi akademisi, kita dorong untuk magang di lembaga-lembaga penelitian. Sehingga mereka akan terus melatih akademiknya.

Ia sendiri juga tidak ingin ada ruang satupun yang tidak sesuai dengan tujuan mereka. "Jadi kita petakan mahasiswa-mahasiswa itu ke arah kemampuannya masing-masing. Begitu lulus, mereka sudah punya bekal relevan yang tujuan hidup mereka di masa yang akan datang," pungkasnya.

Sebelumnya, pada April 2021 Unair berkolaborasi dengan PT Pelindo III dalam hal magang dan mendukung program MBKM. Program magang di Pelindo III juga diberi fasilitas untuk mahasiswa Unair. Sebab, Kompetensi di dalamnya banyak, tidak hanya perkapalan dan pelabuhan, tapi hampir semua aspek bisa diambil mahasiswa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.