Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubika mengatakan, eksplorasi hari ini lebih baik daripada eksplorasi yang dilakukan pada April lalu. Tim bisa mendokumentasikan keberadaan bangkai kapal tersebut.
"Progres jauh lebih baik dari eksplorasi pertama yang tidak dapat dokumentasi," kata Siti Rubika kepada detikcom, Kamis (14/10/2021).
Meski begitu, Rubika menyebut, masih butuh pendalaman dan butuh lebih banyak dokumentasi. "Alhamdulillah eksplorasi hari ini tim arkeolog sudah berhasil mendapatkan dokumentasi videonya," ujarnya.
Eksplorasi Kapal van der Wijck akan dilanjutkan pada Sabtu (16/10). Rencananya, lanjut Rubika, BPCB Jatim akan menambah jumlah penyelam, untuk mendapatkan visual yang lebih beragam.
"Butuh banyak dokumentasi lagi sehingga masih dibutuhkan untuk melakukan penyelaman kembali, dan sepertinya Sabtu besok tim penyelam juga ditambah," jelas Rubika.
Seperti diketahui, eksplorasi kapal itu sempat terhenti pada April lalu karena cuaca yang kurang bersahabat. Ketika itu, upaya penyelaman belum bisa dilakukan secara maksimal.
Kapal van der Wijck yang sering disebut sebagai Titanic Indonesia tenggelam pada 1936. Selain bermuatan penumpang, kapal itu juga bermuatan sejumlah barang.
Tim BPCB meyakini, titik karam Kapal van der Wijck berada di perairan Brondong, berjarak sekitar 17 mil dari daratan. Dari pantauan sonar diketahui, kapal yang memiliki panjang lebih dari 150 meter itu berada pada kedalaman 28-38 meter di bawah permukaan laut. (sun/bdh)