Ketua DPC PSI Sambikerep Dino Wijaya mengatakan Yusuf telah dicopot sebelum adanya laporan pemalsuan tandatangan untuk pencairan banpol di Polda Jatim. Laporan itu dicabut oleh Dino yang juga selaku pelapor setelah ada kesepakatan damai di internal PSI Surabaya. Meski begitu, sebagai konsekuensinya, Yusuf Lakaseng harus dicopot dari posisinya sebagai ketua DPD.
"Iya benar. Sudah dicopot sejak saya melakukan perdamaian itu. Pencabutan laporan kan tanggal 12, perjanjian perdamaian laporan tanggal 11. Terus SK pencopotan itu turun sebelumnya itu," terang Dino kepada detikcom, Kamis (14/10/2021).
"Ya karena ada perdamaian itu. Karena ada mosi tidak percaya dan meminta Pak Yusuf Lakaseng keluar dari Surabaya dan dipenuhi," imbuh Dino.
Menurut Dino, saat ini posisi ketua DPD PSI Surabaya diisi oleh Plt. Posisi itu kini dijabat oleh Michael Victor Sianipar.
"Sekarang diganti Pak Michael Victor Sianipar. Itu masih Plt ya. Bukan definitif," tutur Dino.
"Saya belum tahu sekarang ditarik ke mana. Yang penting Pak Yusuf Lakaseng sudah keluar dari kepengurusan di Surabaya dan sudah minta maaf selama kepemimpinannya," tandas Dino.
Ketua DPW PSI Jatim Teguh Cahyadin membenarkan terkait pemberhentian Yusuf Lakaseng. Namun teguh menepis bahwa pemberhentian Yusuf terkait mosi tidak percaya.
"Iya betul. Per Jumat lalu. Saudara Yusuf Lakaseng ditugaskan oleh DPP dan kembali lagi ke Jakarta. Yang berkaitan mosi tidak percaya dan laporan korupsi oleh kader kami sudah selesai. Kami sudah melakukan rekonsiliasi," kata Teguh.
"Jadi, secara organisasi kita sudah melakukan proses untuk rekonsiliasi atau penataan pengurus di Surabaya dan saat ini kami sedang mencari figur yang tepat sebagai ketua definitif yang asli PSI surabaya," tutur Teguh.
Dino Wijaya, kader PSI Surabaya sempat melaporkan partainya sendiri ke Polda Jatim atas dugaan pemalsuan tandatangan untuk pencairan dana politik (banpol). Namun Dino mencabut laporannya. PSI Surabaya dan Dino akhirnya berdamai.