Dino menyebut laporan yang sudah masuk Ditreskrimum Polda Jatim pada tanggal 12 Agustus 2021 itu merupakan akibat kesalahan administratif. Adapun saat ini sudah diperbaiki saat ini.
"Mengenai adanya dugaan pemalsuan tandatangan tersebut adalah kesalahan administratif saja yang sudah diperbaiki," ujar Dino dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Selasa (12/10/2021).
Tak hanya itu, Dino juga menyebut tidak ada dugaan korupsi banpol seperti yang pernah disampaikannya di media massa.
"Bahwa tidak ada korupsi dana bantuan politik yang dilakukan oleh pengurus DPD PSI Surabaya seperti yang diberitakan sebagian media sebelumnya," tegas Dino.
Ketua DPW PSI Jatim, Teguh Cahyadin memohon maaf atas kegaduhan yang sempat terjadi. Permohonan maaf itu mewakili Yusuf Lakaseng yang ditujukan kepada seluruh pengurus DPD PSI Surabaya.
"Selaku Ketua DPW Jatim dan mewakili saudara Yusuf Lakaseng meminta maaf kepada seluruh pengurus dan kader PSI Surabaya atas kinerjanya selama memimpin DPD Surabaya," ujar Teguh.
Menurut Teguh, PSI Surabaya dan anggotanya merupakan suatu keluarga besar. Untuk itu, konflik yang pernah terjadi telah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Para pengurus Partai Solidaritas Indonesia DPD Kota Surabaya beserta seluruh anggota adalah suatu keluarga besar. Atas konflik internal yang pernah terjadi di Partai telah diselesaikan secara kekeluargaan," jelasnya.
"Ke depannya, kami akan bersama-sama membangun PSI Surabaya untuk terus Hadir dan Kerja untuk Rakyat," tandas Teguh.
Sebelumnya, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya dilaporkan kadernya sendiri ke Polda Jatim. PSI Surabaya diduga telah memalsukan tanda tangan kadernya bernama Dino Wijaya demi mencairkan bantuan dana.
"Iya benar. Kami telah melaporkan DPD PSI Surabaya hari ini ke Polda Jatim. Dan sudah diterima laporannya," ujar Feldo Keppy, pengacara Dino Wijaya kepada detikcom, Kamis (12/8/2021).
Menurut Feldo, DPD PSI Surabaya dilaporkan karena diduga memalsukan tanda tangan daftar kliennya. Pemalsuan itu terkait dengan agenda pendidikan partai untuk mencairkan dana bantuan di Bakesbangpol Pemkot Surabaya. (iwd/iwd)