Tak hanya itu, ruangan basemen Wisma Tumapel juga ditutup dengan tembok cor. Alhasil akses ke basemen atau rubanah yang konon terdapat lorong bawah tanah, yang bisa tembus hingga ke kawasan SMA Tugu, tak bisa diakses lagi.
Sejarawan Malang, Rakai Hino Galeswangi menuturkan bahwa Wisma Tumapel dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di bouwplan 2 yang meliputi kawasan Balai Kota Malang, Bundaran Tugu, dan kawasan bangunan SMA Tugu yang digunakan sebagai pusat perkantoran di zaman Belanda.
"Jadi bouwplan dua ini dibangun di kawasan Tugu dan Balai Kota Malang. Awalnya di situ tempatnya para petinggi, makanya kelurahannya dinamakan Tumenggungan. Ada salah satu suluk silir ada kata Tumenggungan, di situ namanya Tumenggung, yang artinya para petinggi," kata Rakai Hino saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/10/2021).
Pembangunan kawasan Bouwplan II, kata Rakai Hino, dimulai pada 1922 melalui keputusan dewan kota. Pembangunan kawasan dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Karsten. Saat itu kawasan sekitar Balai Kota Malang masih merupakan taman dan kawasan hutan, dengan pemandangan indah lembah Sungai Brantas dan kawasan Bundaran Tugu, yang merupakan alun-alun kecil.
"Saat bouwplan dua berjalan, ketika didirikan balai kota, sebelahnya balai kota memang taman, kirinya balai kota itu taman tapi belum ada jembatan. Di situ ada lembah Sungai Brantas yang banyak pepohonan. Pemandangannya indah," ujar pria yang juga merupakan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang ini.
Dari sanalah muncul ide untuk membuat sebuah bangunan penginapan untuk tempat peristirahatan dan digunakan pada 1928. Splendid Inn digunakan untuk menginap para petinggi dan orang Belanda, yang berkunjung ke Malang kala itu. Apalagi jarak dengan Stasiun Malang cukup dekat, sehingga lokasi tersebut dianggap cocok dijadikan tempat penginapan.
"Di situ muncul ide membuat penginapan yang dikenal dengan Wisma Tumapel, dulu namanya Splendid Inn, Splendid Inn namanya dari hotel itu ya di Wisma Tumapel. Bangunannya ya yang sekarang jadi Wisma Tumapel itu," terangnya.
Menurut Rakai Hino, Splendid Inn dahulu merupakan hotel termewah dan termegah di masanya. Pemandangannya cukup indah di mana pemandangannya menghadap ke Sungai Brantas, dengan di sekitarnya terdapat pepohonan dan taman-taman. Sementara area depannya tampak bundaran alun-alun kecil yang kini menjadi Bundaran Tugu.