Jalur trem kuno ditemukan di persimpangan kawasan Kayutangan. Temuan rel berusia ratusan tahun itu tak sengaja terkuak saat pengerjaan proyek Kayutangan Heritage. Rel tersebut terpendam di bawah Jalan Basuki Rahmat.
Alat berat diterjunkan pelaksana proyek menandai dimulainya pembangunan wajah baru kawasan Kayutangan, Senin (9/11/2020), sore. Bersamaan dengan itu, penutupan Jalan Basuki Rahmat diberlakukan untuk memperlancar pembangunan.
Senin malam, pengupasan aspal jalan menggunakan alat berat menemukan batang besi memanjang mengarah utara-selatan. Setelah digali lebih jauh kurang lebih 50 centimeter, ternyata itu adalah sebuah jalur rel kereta api.
Pemerhati Kereta Api, Tjahjana Indra Kusuma mengatakan jalur trem yang ditemukan sudah berfungsi sejak 15 Febuari 1903. Pada masa itu, jalur trem melintas di tengah Kota Malang dengan rute Jagalan-Blimbing.
"Jalur kereta api ini sudah berfungsi sejak 1903 dengan panjang kurang lebih 6 kilometer. Melintang dari Stasiun Jagalan menuju utara sampai Stasiun Blimbing," kata Indra Kusuma kepada detikcom, Sabtu (14/11/2020).
Indra mengungkapkan, jalur trem yang ditemukan persis di Simpang 4 Rajabali itu memiliki ukuran standar jalur kereta api. Yaitu memiliki lebar 1.067 centimeter. Tetapi, jalur trem tersebut, sudah tak difungsikan lagi antara tahun 1959.
"Untuk ukurannya standar, dengan lebar 1.067 centimeter, dan tidak lagi berfungsi tahun 1959," bebernya.