Kader yang Laporkan PSI Surabaya ke Polisi Terancam Pecat dan Gagal Nyaleg

Kader yang Laporkan PSI Surabaya ke Polisi Terancam Pecat dan Gagal Nyaleg

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 19:19 WIB
psi surabaya
Dino Wijaya (kanan) didampingi kuasa hukumnya Feldo Keppy (tengah) usai melapor ke Polda Jatim (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya dilaporkan kadernya sendiri ke Polda Jatim atas dugaan pemalsuan tanda tangan. Dino Wijaya, kader yang melakukan laporan kini terancam dipecat dari partai.

"Iya benar. Jadi kan sebenarnya laporan kami ke polisi ada dua. Pak Dino sama Pak Yusak. Tapi dijadikan satu karena laporannya sama," terang Feldo Keppy pengacara Dino Wijaya kepada detikcom, Kamis (12/8/2021).

"Kalau Pak Yusak malah sudah dipecat. Pemecatannya melalui chat WhatsApp malah. Kan seharusnya gak begitu. Sedangkan Pak Dino ini masih proses," tambahnya lagi.

Menurut Feldo, pemecatan itu diketahui sebelum ada laporan ke Polda Jatim. Pemecatan dilakukan karena kliennya melakukan mosi tidak percaya kepada PSI Surabaya.

"Jadi setelah tahu ada dugaan pemalsuan itu kan klien kami melakukan mosi tidak percaya. Jadi bukan setelah ada laporan. Tapi setelah mosi. Kami juga baru mengetahuinya," jelas Feldo.

"Jadi dengan adanya pemecatan ini, rencana klien kami yang akan maju mencalonkan sebagai anggota DPRD terancam tidak bisa," tandas Feldo.

Sebelumnya, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya dilaporkan kadernya sendiri ke Polda Jatim. PSI Surabaya diduga telah memalsukan tanda tangan kadernya bernama Dino Wijaya demi mencairkan bantuan dana.

"Iya benar. Kami telah melaporkan DPD PSI Surabaya hari ini ke Polda Jatim. Dan sudah diterima laporannya," ujar Feldo Keppy.

Simak juga 'Survei Charta Politika: 62,4% Rakyat Puas Kinerja Pemerintah':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.