Muncul teka-teki keberadaan makam misterius di pinggir jalan jalur Pegunungan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Banyuwangi. Tak ayal pengunjung dibuat ngeri saat melihat nisan warna putih dengan batu kijing dan batu nisan di atasnya.
Dua batu nisan terbungkus kain berwarna putih yang biasa digunakan untuk kafan. Posisinya pun membujur dari arah selatan ke utara layaknya makam manusia. Terdapat pagar dari bambu di sisi barat, selatan dan utara makam.
Namun di sisi sebelah timur dibiarkan terbuka, sehingga tampak jelas oleh pengendara yang hendak menuju TWA kawah Ijen. Makam ini terlihat di lokasi sisi kiri jalan dari arah Banyuwangi, masuk wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Jarak dari jalan sekitar 5 meter.
Lokasinya tepat sebelum aliran 'Banyu Linu'. Tampak terlihat jelas ketika kendaraan melintas di sekitar lokasi. Diduga makam itu adalah petilasan salah satu raja dari Bali.
Baca juga: Muncul Makam Misterius di Jalur TWA Kawah Ijen, Petilasan Raja Bali? |
Misiono, salah satu guide tour TWA Kawah Ijen mengatakan makam misterius karena ada proyek pelebaran jalan. Makam itu ditemukan pekerja proyek saat alat berat proyek menghantam ular besar di lokasi petilasan.
Diakui Misiono, salah satu guide Tour TWA Kawah Ijen, memang ada cerita mistis saat pengerjaan proyek pelebaran jalan di jalur menuju TWA Ijen tersebut. Saat melakukan pelebaran jalan, tiba-tiba saja alat berat menghantam tubuh seekor ular besar sepanjang 8 meter.
"Saat pelebaran jalan tepat di petilasan itu, alat berat backhoe menghantam tubuh seekor ular besar hingga mati. Kalau panjang katanya sekitar 8 meteran," cerita Misiono kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).
Lihat juga Video: Evakuasi Ular Sanca 5 Meter yang Sembunyi di Saluran Air Rumah Warga
Seketika itu juga, backhoe yang digunakan untuk menggali tanah rusak. Para pekerja pun akhirnya tak bisa melanjutkan proyek untuk sementara. Pengerjaan proyek akhirnya dihentikan. Namun pada malam harinya, salah satu pekerja bermimpi ditemui penunggu petilasan itu. Dalam mimpinya, penggarap proyek diminta untuk memperlakukan bangkai ular tersebut layaknya manusia.
"Jadi yang dimakamkan di petilasan itu adalah ular yang mati karena tertimpa alat backhoe. Itu memang diperlakukan seperti jenazah manusia, karena ada pekerja yang didatangi sosok penunggu di situ," kata Misiono.
Sementara itu makam tersebut disebut-sebut petilasan Buju' Linu yang disebut-sebut sebagai salah satu raja dari Bali.
"Itu memang petilasan kuno. Memang agak masuk ke sisi selatan jalan. Setelah pelebaran akhirnya nampak. Namanya pelitasan Buju' Linu," ujarnya.
Baca juga: Cerita Mistis Pelebaran Jalan di TWA Kawah Ijen, Backhoe Rusak Usai Tabrak Ular |
Menurut Misiono, petilasannya Buju' Linu diambil dari nama sungai yang tepat berada di sebelah makam tersebut. Buju' diambil dari bahasa Madura dengan arti mbah buyut. Sementara Linu diambil dari sungai yang berada di sebelahnya.
"Saya tidak tau namanya (Raja Bali). Kalau Buju' Linu itu ya nama lokasi petilasan. Ada Sungai Linu di sana. Katanya kalau mandi di sana bisa sembuh sakit-sakitnya," tambahnya.
Makam misterius ini, kata Misiono, sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja, memang tidak terlihat jelas seperti sekarang. Sebab, dulunya akses jalan masih belum diperlebar. Dan akhirnya merasakan suasana mistis di sekitar lokasi.
"Jadi dari dulu di situ sudah ada batu nisan. Tapi memang tidak kelihatan karena jalan masih sempit. Baru tampak setelah ada pelebaran jalan kemarin. Wajar jika kemudian banyak yang baru tahu sekarang, karena memang sebelumnya tidak nampak dari jalan," tambahnya.