Ikatan Gus-gus Indonesia: Saatnya yang Muda Pimpin PBNU

Ikatan Gus-gus Indonesia: Saatnya yang Muda Pimpin PBNU

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 09 Okt 2021 12:57 WIB
Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi
Ketua IGGI Ahmad Fahrur Rozi (Foto: Istimewa)
Surabaya - Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) menolak KH Said Aqil Siradj mencalonkan lagi menjadi ketua umum PBNU menjadi 3 periode. Sebaliknya, IGGI bakal mendukung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam muktamar NU Desember 2021.

"Kalau di IGGI itu (Dukung) Gus Yahya," ujar Ketua IGGI KH Fahrur Rozi kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).

Fahrur kemudian membeberkan sejumlah alasan menjatuhkan dukungan ke Gus Yahya. Karena selain masih muda, Gus Yahya juga pernah dikader langsung Gus Dur.

"Ya karena sesama gus, muda, pintar, terus pengalaman internasionalnya dapat. Terus dikader oleh Gus Dur sebagai jubir," tutur pria yang juga Pengasuh Ponpes Annur Bululawang, Malang, itu.

Baca juga: Ikatan Gus-gus Indonesia Tolak Jabatan Ketua Umum PBNU 3 Periode

Menurut Fahrur, dukungan kepada Gus Yahya bukan hanya dari IGGI saja. Namun dia mengklaim sudah ada 28 wilayah yang menyatakan dukungan kepada kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tersebut.

"Kalau wilayah-wilayah yang saya tahu karena saya ikut pertemuan itu sudah ada 28 wilayah. Hampir semua wilayah (sudah menyatakan dukungan)," kata Fahrur.

"Tapi kalau Jateng saya belum tahu. Karena pemilih itu kan wilayah dan cabang. Tapi untuk tingkatan wilayah itu saya sudah ikut pertemuan. Itu sudah kayaknya confirm Gus Yahya semua," tandas Fahrur.

Sebelumnya, dua periode di bawah kepemimpinan Kiai Said Aqil, NU memang berjalan sukses. Meski begitu, dia menolak jika Kiai Said maju lagi untuk 3 periode. Sedangkan alasan penolakan, pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyebut karena ada kejenuhan. Untuk itu, PBNU harus dipimpin orang baru.

Simak juga 'Di Balik Alasan Ulama NU Ingin Presiden Dipilih MPR':

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.