Ikatan Gus-gus Indonesia Tolak Jabatan Ketua Umum PBNU 3 Periode

Ikatan Gus-gus Indonesia Tolak Jabatan Ketua Umum PBNU 3 Periode

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 09 Okt 2021 11:36 WIB
Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi
Ketua IGGI Ahmad Fahrur Rozi (Foto: Istimewa)
Surabaya - Penolakan jabatan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hingga tiga periode mengemuka. Kali ini suara datang dari Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI).

Ketua IGGI Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, dua periode di bawah kepemimpinan Kiai Said Aqil, NU memang berjalan sukses. Meski begitu, dia menolak jika Kiai Said maju lagi untuk 3 periode.

Sedangkan alasan penolakan, pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyebut karena ada kejenuhan. Untuk itu, PBNU harus dipimpin orang baru.

"Jadi gus-gus muda ini sudah ketemu menginginkan bahwa ini banyak yang antre. Pak Said, sudah bagus sukses 2 periode. Maka kami ingin yang baru lagi supaya tidak jenuh," jelas Fahrur kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Said Aqil Siap Jadi Ketum PBNU 3 Periode Seperti Gus Dur

"Kami berharap kan ada kader baru. Kan bayak stok itu, ada Gus Yahya, Kiai Mutawakil, ada banyak nama kalau disebut," imbuh pria yang juga menjabat Wakil Ketua PWNU Jatim itu.

Fahrur kemudian memberikan contoh yang pernah dialami oleh KH Hasyim Muzadi yang sempat menolak maju 3 periode. Meskipun berpeluang besar menang lagi.

Untuk itu, Fahrur berharap kepada Kiai Said agar menyadari dan legowo tidak maju lagi. Sebab dengan begitu, regenerasi kader juga akan berjalan.

"Makanya kami berharap beliau, pak ketum itu menyadarilah. Bahwa situasi sudah berubah dan legowo-lah. Seperti dulu Pak Hasyim Muzadi 2 periode kan tidak maju lagi. Kami berharap regenerasi ini rata. Seperti Gus Dur mengkader Pak Hasyim, Pak Hasyim mengkader Pak Said Aqil. Hari ini siapa, mengkader siapa," jelasnya.

Simak juga 'Di Balik Alasan Ulama NU Ingin Presiden Dipilih MPR':

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.