Salah satunya adalah fasilitas kesehatan (faskes) mulai kesulitan mendatangkan sasaran vaksinasi. Penurunan tingkat kesadaran masyarakat ini angkanya cukup signifikan yakni mencapai 50 persen dari data yang ada.
Wakil Ketua Satgas COVID-19 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto menyatakan, beberapa pekan lalu, capaian vaksinasi harian Banyuwangi rata-rata sudah mencapai 14.000 orang. Namun dalam seminggu terakhir hambatan mulai muncul lagi.
"Kegiatan masif vaksinasi terus kita lakukan. Namun saat ini faskes sudah kesulitan mendatangkan sasaran ke tempat layanan vaksinasi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Oleh karena ini pihaknya mengambil beberapa langkah. Di antaranya menggalang dan mendorong Satgas Kecamatan dalam hal ini camat, untuk diteruskan pada kepala desa maupun lurah, supaya bisa membantu sepenuhnya proses pendataan sasaran, plus penggerakan sasaran ke layanan vaksinasi.
"Karena laporan Puskesmas data sasaran yang direncakan tidak sesuai dengan jumlah sasaran yang benar-benar datang dan kemudian berhasil divaksinasi," terangnya.
Pihaknya juga memacu peran aktif dari seluruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk ikut back up, membantu sepenuhnya penggerakan sasaran ke tempat layanan vaksinasi.
"Langkah lainnya, satgas akan melakukan vaksinasi di tempat-tempat tertentu, kelompok sasaran tertentu. Contohnya di pusat perbelanjaan, nanti ada tim yang datang ke pusat perbelanjaan dan menjaring masyarakat yang belum melakukan vaksinasi. Kelompok sasaran lain seperti karyawan pabrik, sekolah, pondok pesantren, perkebunan," paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, pihaknya telah membantu Satgas COVID-19 Banyuwangi dengan melaksanakan vaksinasi door to door di seluruh wilayah. Nantinya, vaksinasi door to door ini akan mengedepankan kolaborasi antara Puskesmas, relawan vaksinator, kelurahan dan kecamatan di-back up TNI, Polri untuk melakukan vaksinasi door to door bagi mereka yang belum melakukan vaksinasi.
"Itu tiga upaya yang kita lakukan atas munculnya kendala atau kesulitan mendatangkan ke tempat pelayanan vaksinasi," ujarnya.
Untuk diketahui, hingga 6 Oktober 2021, total vaksinasi pertama sudah mencapai 737.558 orang atau setara 55,03 persen, dari total sasaran sebanyak 1.340.222 orang.