Gugurnya bunga tersebut didukung dengan cuaca mendung atau kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini. Gugurnya bunga tersebut tak hanya merah muda saja, melainkan kuning, putih, hingga unggu. Beberapa warnanya semuanya tampak segar dan cantik.
Bunga Tabebuya Chrysotrica asal Brazil ini ditanam Pemkot Surabaya lebih dari 10 tahun lalu. Dalam waktu satu tahun, Tabebuya Chrysotrica bisa dua kali mekar dengan ciri khas bunga lebat berdaun sedikit. Biasanya mekar di bulan Mei, September dan November, dengan durasi mekar 7 - 8 hari saja.
Hampir semua ruas jalan terdapat bunga sakura. Keindahan dan pemandangan tersebut kerap mencuri perhatian orang yang melintas jalan.
![]() |
Seperti di sepanjang jalan Ir Soekarno atau Merr, Kertajaya, Gubeng, HR Muhammad, Jalan Raya Ahmad Yani, dan lainnya banyak pohon Tabebuya yang bermekaran dan berguguran. Melihatnya membuat mata segar karena cantiknya warna-warna dari bunga yang mekar.
Bagi wisatawan atau warga luar yang datang ke Surabaya bisa merasakan sensasi musim semi layaknya di Jepang.
Salah satu warga Mojokerto, Rosi Mirnawati (46) saat berkunjung ke Surabaya menemui anaknya disambut indahnya bunga Tabebuya yang berguguran.
"Bagus sekali, kalau mau lihat bunga indah Tabebuya yang seperti Sakura cukup kesini (Surabaya) saja, ga kalah cantik. Rasanya juga cuman di Surabaya (ada Tabebuya)," kata Rosi kepada detikcom, Selasa (5/10/2021).
Cantik dan segarnya bunga Tabebuya berguguran juga menambah nuansa menjadi romantis. Cocok untuk dijadikan spot foto di trotoar untuk diupload ke medsos. (fat/fat)