"Bukannya tidak bersyukur ya. Tapi malah ribut, wong bingung baginya. Jatah saya gratis 20 ton, itu hanya saya ambil 5 ton. Lainnya saya bagi biar rata, daripada ribut sama teman," ungkapnya.
Camat Sananwetan, Heru Eko Pramono mengaku, semua pegawainya memborong telur ayam dari Suroto. Selain dikonsumsi sendiri, sebagian telur juga dibagikan kepada warga sekitar yang lokasinya dekat dengan kantor kecamatan.
"Sekarang para peternak rakyat ada kegiatan bazar sebagai ungkapan keprihatinan mahalnya harga pakan. Nah sebagai wujud simpatik kami, maka kami beli. Bukan masalah harganya sebenarnya, tapi ini kepedulian kami terhadap nasib peternak rakyat. Di saat susah, ada baiknya kita bangun kepedulian dengan berbuat apapun yang kita mampu untuk lainnya," pungkas Heru.
(sun/bdh)