Sukur mengatakan tidak harmonisnya Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro itu terlihat pada saat ada kegiatan kedinasan atau kenegaraan. Mereka tidak terlihat bersama.
"Ya kalau kita lihat selama ini saat ada event kenegaraan, event pemerintah daerah mereka ini tidak pernah bersama tidak pernah duduk bersama. Ini sangat terlihat sekali," kata Sukur.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan akan memanggil Wabup Budi Irawanto untuk mengetahui duduk perkara laporan tersebut.
"Nanti Wabup (Budi Irawanto) sebagai kader partai akan kami panggil untuk minta penjelasan kenapa harus ada kejadian ini," kata Untari.
PKB sebagai partai pengusung dua pimpinan ini menyesalkan adanya pengaduan tersebut. Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi mengatakan pihaknya akan segera turun ke Bojonegoro untuk mengetahui duduk perkaranya.
"Saya kenal baik dengan Bupati, dengan mas Wabup juga kenal baik. Sangat disayangkan kalau ada kejadian itu, kebetulan ini daerah pemilihan saya (saat Pileg 2019 Tuban-Bojonegoro). Saya akan segera turun ke Bojonegoro menemui keduanya," ujar Fauzan.
Harapan datang dari mantan Bupati Bojonegoro Suyoto yang meminta kedua pimpinan ini mengakhiri perseteruan. Karena kedua pemimpin ini masih harus memikirkan kepentingan yang lebih besar, yakni rakyat.
"Duduklah dan bicaralah dari hati ke hati. Suami istri saja ada perbedaan, apalagi ini pemimpin. Dengan saling sapa, saling menghormati, saya yakin tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan," tutur pria yang akrab disapa Kang Yoto ini.
Kang Yoto menuturkan kedua pemimpin ini punya tanggung jawab yang besar yakni memimpin masyarakat Bojonegoro di tengah pandemi COVID 19. Mereka, kata Kang Yoto, harus memimpin masyarakat agar survive dan sehat.
(iwd/iwd)