Kepala Desa Pasirharjo, Chusana mengatakan pihaknya bekerjasama dengan mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desanya. Para mahasiswa KKN inilah yang mendatangi satu persatu rumah warga. Rumah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi ditempeli stiker sebagai tanda dan apresiasi.
"Itu bentuk apresiasi yang sudah vaksin. Jadi bukan memberi sanksi stiker bagi yang belum vaksin. Dan apa yang kami lakukan ini atas dasar kesepakatan warga juga agar cepat terbentuk herd immunity di desa kami," kata Chusana saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (22/9/2021).
![]() |
Cara ini, lanjut Chusana, memudahkan pihak desa untuk mendata warganya yang sudah vaksin. Sekaligus sebagai sosialisasi bagi warga yang belum mau divaksin. Mereka yang belum divaksin akan mendapat pendampingan.
Data per hari ini, jumlah warga Desa Pasirharjo di atas usia 12 tahun yang sudah divaksin sebanyak 1.501. Masih tersisa sebanyak 476 warga yang belum menerima vaksinasi.
"Nah yang belum di vaksin ini harus didampingi. Mereka pasti punya alasan kenapa kok belum vaksin. Ada yang terkendala punya penyakit penyerta. Ada juga yang anak usia 12-18 tahun yang memang belum dapat jadwal vaksin," beber Chusana.
Selain dua alasan itu, kata Chusana, ada warganya juga yang mengaku takut jarum suntik dan kuatir terhadap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Walaupun masih ada sebagian warga yang belum vaksin, namun Chusana mengklaim seluruh rumah warga sudah tertempel stiker vaksinasi tersebut. Ada sebanyak 1.200 rumah warganya yang seluruhnya telah ditempeli stiker penanda.
"Semua rumah di Pasirhajo sudah selesai (ditempeli stiker). Ada 1200 rumah," pungkas Chusana. (iwd/iwd)