.webp)
Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian akibat COVID-19 di Jatim mencapai 7,44 persen. Ini dinilai tinggi jika dibandingkan tingkat kematian nasional yang hanya 3,36 persen.
Dalam data yang diterima detikcom dari Satgas COVID-19 Jatim pada Selasa (21/9) malam, kabupaten/kota yang menyumbang tingkat kematian akibat COVID-19 tertinggi di Jatim yakni Kabupaten Blitar. CFR di Blitar mencapai 15,16 persen.
Sebanyak 1.635 pasien COVID-19 di Kabupaten Blitar meninggal dunia, dari total kasus COVID-19 yang mencapai 10.786. Sedangkan 9.065 pasien dinyatakan sembuh dan kini tersisa 86 pasien yang menjalani perawatan.
Daerah yang tingkat kematian akibat COVID-19-nya juga tinggi yakni Kabupaten Trenggalek. CFR Trenggalek mencapai 13,05 persen atau 1.040 pasien meninggal. Tertinggi ketiga di Jatim yaitu Jombang dengan 12,69 persen. Atau 1.553 pasien COVID-19 yang meninggal.
Daerah di Jatim dengan tingkat kematian akibat COVID-19 terendah yakni Kabupaten Mojokerto, hanya 2,86 persen atau 226 pasien. Lalu Kabupaten Tulungagung dengan 3,33 persen atau 271 pasien dan Pacitan dengan 3,69 persen atau 293 pasien.
Simak video 'Indonesia Nihil Zona Merah Corona!':
Total pasien COVID-19 di Jatim yang meninggal mencapai 29.286 atau 7,44 persen, dari total kasus COVID-19 yang mencapai 393.665. Pasien yang sembuh mencapai 361.423 atau 91,91 persen dan kasus aktif tinggal 2.956 atau 0,75 persen.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tingkat kematian akibat COVID-19 di Jatim mulai menurun, hingga mendapat asesmen COVID-19 dari Kemenkes RI di level 1.
Khofifah memaparkan, kini tingkat kematian akibat COVID-19 di Jatim mencapai 0,42/100 ribu penduduk/minggu. Angka ini di bawah ketentuan Kemenkes RI yaitu kurang dari 1/100 ribu penduduk/minggu.
Kendati demikian, Khofifah mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan. "Mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi," pesannya.
