Anggaran yang tertunggak kurang lebih Rp 360 juta. "Itu uang yang sangat kecil sekali dibanding uang dua tahun try out-nya PBSI (Jatim) kalau memang ada anggarannya, kita bisa menerima hampir Rp 500 juta satu tahun. Nah ini kita sudah menghematkan kalau itung-itungan kasar. Kalau tidak try out kita hemat Rp 1 miliar, tapi giliran honornya anak-anak 360 juta tidak diselesaikan," ungkap Wijanarko.
Untuk itu, Wijanarko berharap KONI Jatim membuka diri untuk mencarikan solusi yang terbaik soal hak para atlet dan pelatih. Agar mental para atlet tidak terganggu.
"Ini yang saya harapkan ini timbul untuk menyelesaikan kemelut ini. Anak-anak tanggal 2 nanti bisa berangkat bertanding dengan hati yang lega bisa fight untuk memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur," papar Wijanarko.
(sun/bdh)