Jelang PON XX Papua, Honor Atlet Bulu Tangkis Jatim Belum Cair

Jelang PON XX Papua, Honor Atlet Bulu Tangkis Jatim Belum Cair

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 21 Sep 2021 20:01 WIB
Persiapan atlet bulu tangkis Jatim untuk PON XX di Papua sedikit terganggu. Belasan atlet dan pelatih yang akan diberangkatkan belum menerima honor.
Persiapan atlet bulu tangkis Jatim untuk PON XX Papua/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Surabaya - Persiapan atlet bulu tangkis Jatim untuk PON XX Papua sedikit terganggu. Belasan atlet dan pelatih yang akan diberangkatkan belum menerima honor.

Jumlah anggaran yang belum turun dari KONI Jatim mencapai Rp 360 juta. Ketua PBSI Jawa Timur Wijanarko Adi Mulya membenarkan informasi tersebut. Pihaknya menyayangkan kebijakan KONI Jatim, yang belum membayar hak atlet dan pelatih.

"Kita perlu jelaskan bahwa kebijakan KONI (Jatim) untuk tidak membayarkan hak atlet dan pelatih. Ada sebagian Bulan Januari sampai Maret, sebagian lagi Januari sampai April," kata Wijanarko kepada wartawan di GOR Sudirman, Surabaya, Selasa (21/9/2021).

Wijanarko menambahkan, setelah PBSI Jatim menerima informasi dari para atlet dan pelatih, pihaknya sudah berupaya menjembatani. Sebab, dua minggu lagi para atlet dan pelatih akan berjuang membawa nama Jawa Timur di PON XX Papua.

"Itu dari Penprov (Pengurus Provinsi PBSI Jatim), mendapatkan laporan dari anak-anak (atlet). Kita sebagai menjembatani antara atlet, pelatih dan KONI. Itu yang kita sayangkan betul. Di mana jenis komunikasi sudah dilakukan oleh Penprov untuk menjembatani masalah ini. Paling tidak ada solusi. Agar anak-anak ini bisa bertanding dengan lega dan tidak ada beban," ungkap Wijanarko.

"Ini kan pasti menyangkut target, di mana atlet-atlet kami disuruh meraih medali emas, tapi dari segi mental masih terganggu oleh kebijaksanaan KONI, tanda kutip yang menurut PBSI nyeleneh di mana cabor-cabor mulai berlatih mulai Januari," tambah Wijanarko.

Lebih lanjut Wijanarko menjelaskan, sejak dibentuknya Puslatda, pihaknya sudah menyampaikan bahwa beberapa atlet bulu tangkis Jawa Timur ada yang tergabung di Pelatnas dan beberapa klub-klub bulu tangkis nasional. Menurutnya, hal tersebut sangat menguntungkan bagi para atlet untuk mempersiapkan diri dan KONI Jatim.

"Kita sudah menyampaikan bahwa tim inti kita ada di pelatnas, di Djarum Kudus, di Exis Jakarta, di Jayaraya Jakarta. Itu kan malah seharusnya menjadi keuntungan dan kelebihan dan menurut kami seharusnya KONI (Jatim) berterima kasih kepada klub-klub besar yang terus membina atlet, mempersiapkan diri selama pandemi ini," ungkap Wijanarko.

"Kalau memang harus ditarik di Surabaya pun, sebenarnya harus ada surat resmi dari KONI kepada Penprov untuk melaksanakan apa yang diinginkan KONI. Itu yang Penprov tidak terima sampai hari ini, tidak ada surat masuk dari sana. "Saya menyayangkan kejadian ini, terjawab itu by lisan dan by WA (WhatsApp). Padahal dari awal 2020 itu, Penprov sudah rajin komunikasi dengan KONI, apa yang diinginkan KONI, sehingga kita laksanakan dengan baik," imbuh Wijanarko.

Anggaran yang tertunggak kurang lebih Rp 360 juta. "Itu uang yang sangat kecil sekali dibanding uang dua tahun try out-nya PBSI (Jatim) kalau memang ada anggarannya, kita bisa menerima hampir Rp 500 juta satu tahun. Nah ini kita sudah menghematkan kalau itung-itungan kasar. Kalau tidak try out kita hemat Rp 1 miliar, tapi giliran honornya anak-anak 360 juta tidak diselesaikan," ungkap Wijanarko.

Untuk itu, Wijanarko berharap KONI Jatim membuka diri untuk mencarikan solusi yang terbaik soal hak para atlet dan pelatih. Agar mental para atlet tidak terganggu.

"Ini yang saya harapkan ini timbul untuk menyelesaikan kemelut ini. Anak-anak tanggal 2 nanti bisa berangkat bertanding dengan hati yang lega bisa fight untuk memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur," papar Wijanarko.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.