Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jatim, dr Dodo Anando MPh. Bahkan, Bed Occupancy Rate (BOR) yang mulanya 100%, kini sudah di bawah 5%.
"BOR saat ini di bawah 5%, 3% se-Jatim. Pokonya sudah di bawah 5%," kata dr Dodo saat dihubungi detikcom, Selasa (21/9/2021).
Sama hanya di Surabaya, di mana banyak RS yang sudah bernafas lega. Sebab, pasien yang tersisa hanya 1-3 orang saja.
Dodo mencontohkan, di RS Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani sendiri tinggal satu pasien COVID-19. Artinya, BOR ICU hanya 1% dan sudah menurun signifikan.
Baca juga: Satgas Beberkan Penyebab Rendahnya Vaksinasi di Madura Raya dan Situbondo |
"Di RSI A Yani tinggal 1 pasien, itu juga bukan warga Surabaya. Surabaya sendiri banyak yang kosong sudah. Tinggal 1-2. Ya tinggal 5%. Ada yang di tempat saya (RSI A Yani) ini 1% saja, tempat tidurnya 101, penghuni 1," jelas Dodo yang juga sebagai Dirut RSI A Yani.
Mewakili Persi Jatim, Dodo juga berterima kasih kepada masyarakat sehingga RS saat ini sudah bernafas lega, baik dokter, perawat, petugas, dan lainnya.
"Kita sekarang memikirkan yang non COVID-19. Sebagian RS ada yang mengkonversi dari TT yang disediakan untuk COVID-19 sudah dikurangi, kurang lebih 50% lah. Seperti di RSI A Yani saya sisakan 45 TT, yang 56 kita pakai untuk non COVID-19," urainya.
Sama halnya di RS Husada Utama (RSHU) Surabaya. Pasien COVID-19 yang dirawat saat ini hanya 3 orang saja.
"Pasien COVID-19 di RSHU sudah habis. Tinggal 3 pasien saja sekarang. Turunnya sudah sangat signifikan, sudah pantas lah Level 1 (PPKM)," pungkas Dirut RSHU dr Didi Dewanto SpOG.
Simak video 'Kala Dunia Apresiasi Kinerja RI dalam Mengendalikan Covid-19':
(fat/fat)