Setelah itu, telur ayam tersebut dibagikan kepada warga yang kurang mampu dan tukang becak. "Saat ini kondisi peternak ayam petelur di Lamongan mengeluh karena mengalami kerugian yang besar, karena harga telur yang terus mengalami penurunan," kata salah satu relawan peternak ayam Lamongan Chilyatul Wafiroh kepada wartawan, di sela-sela aksi bagi-bagi telur ke warga, Senin (20/9/2021).
Chilyatul yang akrab disapa Mbak I'il mengaku, apa yang dilakukan mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap peternak ayam yang tengah merugi. Peternak mengalami kerugian karena harga pakan dan harga telur tidak sebanding.
Dengan membawa ratusan paket telur, para relawan ini terjun langsung ke rumah warga dan tukang becak yang ada di Lamongan. "Harga pakan terus mengalami kenaikan, tapi harga telur ayam malah terus menurun," terangnya.
Para relawan ini juga membagikan paket telur ke pedagang kaki lima di Lamongan kota. Harga telur di pasaran saat ini, kata Mbak I'il, sekitar Rp 17 ribu per kilogram.
Menurutnya, penurunan harga telur di tingkat peternak bahkan hingga titik terendah yaitu Rp 13 ribu per kilogram. Padahal, dulu harga di tingkat peternak sempat mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu.
"Hal ini diperparah dengan harga pakan ayam seperti jagung yang saat ini naik menjadi sekitar Rp 6 ribu dari semula hanya Rp 4.500 per kilogram. Sedangkan bekatul juga naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 4 ribu per kilogram," jelasnya.
Para relawan berharap, aksi yang mereka lakukan bisa membantu meningkatkan taraf hidup peternak. Selain itu, agar pemerintah membantu menstabilkan harga telur dan pakan di tingkat peternak.