Cerita Pengawas Tes PPPK Guru Temukan Peserta Gaptek hingga Nangis Isi Soal Ujian

Cerita Pengawas Tes PPPK Guru Temukan Peserta Gaptek hingga Nangis Isi Soal Ujian

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 17:37 WIB
Pengawas ujian kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK) di Tulungagung menemukan sejumlah kejadian unik saat menjalankan tugas pengawasan.
Pengawas cek kesiapan peserta PPPK di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Tulungagung -

Pengawas ujian kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 di Tulungagung temukan sejumlah kejadian unik saat menjalankan tugasnya. Sejumlah peserta ujian tampak gagap teknologi (gaptek) saat mengerjakan ujian dengan metode Computer Assisted Test (CAT). Mereka harus didampingi saat mengoperasikan komputer.

Tak hanya itu pengawas juga menjumpai peserta guru yang menangis setelah mengerjakan soal ujian.

Salah seorang pengawas ujian sekaligus proktor di SMAN I Kedungwaru Tulungagung, Agung Cahyadi, mengatakan peserta uji kompetensi khusus guru tidak tetap (GTT) tersebut diikuti ribuan guru yang berusia 20an tahun hingga di atas 50 tahun. Sehingga berbagai dinamika pun terjadi di ruang ujian.

"Memang bervariasi, ada yang sangat muda hingga usia lanjut. Biasanya kalau yang muda lebih mudah ya dalam IT, memasukkan akun maupun kata sandi," kata Agung Cahyadi, Kamis (16/9/2021).

Namun bagi peserta guru usia di atas 50 tahun, banyak yang mengalami gagap teknologi, sehingga membutuhkan pendampingan dari sisi teknis. Ia mencontohkan, ada peserta yang kesulitan untuk mencari tombol huruf tertentu, hingga peserta kesulitan untuk membuka soal lanjutan.

"Yang kesulitan itu biasanya mereka yang berusia di atas 50 tahun atau yang jarang mengoperasikan komputer. Untuk mengetik itu masih butuh waktu lama," ujarnya.

Saat peserta mengalami kesulitan, tim proktor turun untuk memberikan bantuan. Namun bantuan yang diberikan hanya berlaku dari sisi teknis dan tidak menyangkut jawaban soal.

"Perasaan kami sebetulnya campur aduk saat mengetahui kondisi itu, kasihan juga, mereka sudah usia lanjut. Mereka kan sejawat kami, apalagi sudah mengabdi selama puluhan tahun," ujarnya.

Bahkan saking awammya terhadap teknologi informasi, beberapa peserta harus menunggu perintah langsung dari pengawas untuk memulai mengisi data hingga mengerjakan soal ujian PPPK. "Jadi ada yang nunggu aba-aba langsung. Padahal sudah menerima username dan password," imbuhnya.

Tak hanya itu, selama mengawasi ujian kompetensi tersebut pihaknya juga sempat dihadapkan dengan problematika yang lain. Salah satunya peserta yang lupa tidak membawa kacamata, sehingga kesulitan untuk mengerjakan.

"Kebetulan dari guru yang usia lanjut juga, sehingga agak lama mengerjakannya," imbuhnya.

Petugas mengaku telah memberikan instruksi dan arahan sebelum para peserta mengerjakan soal. Bahkan tahap demi tahap juga dijelaskan secara rinci oleh pengawas.

Agung mengaku, saat melakukan pengawasan ujian calon PPPK, Ia juga sempat menemukan adanya peserta yang menangis usai mengerjakan soal.

"Saat kami tanya, ternyata orang tuanya baru meninggal dunia dan nilai ujiannya di atas passing grade. Kami jadi terharu juga melihat itu," imbuhnya Agung.

Menurutnya selama empat hari terakhir proses ujian berlangsung lancar, sejumlah kendala teknis yang sempat mengganggu mampu teratasi dengan cepat. "Gangguannya kemarin itu ada hujan angin, sehingga listrik padam, tapi sudah antisipasi dengan genset dan UPS pada server," jelasnya.

Ujian kompetensi seleksi PPPK dari kelompok guru GTT di Tulungagung diikuti oleh sekitar 4.000 peserta. Mereka akan memperebutkan 1.300 formasi PPPK guru pada jenjang SD hingga SMA.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.