Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi, dan hasil autopsi, dapat disimpulkan bahwa korban meninggal murni karena bunuh diri.
"Kita sudah olah TKP, dan periksa saksi-saksi. Siang ini hasil autopsi juga sudah keluar. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ujarnya kepada detikcom, Kamis (16/9/2021).
"Kesimpulannya korban meninggal bunuh diri. Ini juga sesuai dengan keterangan teman korban, bahwa korban mengalami depresi," tambahnya.
Hal ini dikuatkan dengan autopsi yang dilakukan oleh RSUD Blambangan. Autopsi dilakukan berdasarkan persetujuan keluarga untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Ada juga hasil autopsi yang dilakukan pihak RSUD Blambangan. Bahwa memang tidak ada tanda kekerasan atau pun zat kimia yang mematikan," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin mengatakan hasil pemeriksaan tubuh luar tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan yang menegaskan bahwa korban memang bunuh diri.
"Kita tidak menemukan tanda-tanda trauma atau bekas kekerasan pada tubuh luar korban," kata dr. Solakhudin.
Selain itu, tim medis juga menemukan bekas darah dari kedua lubang hidung dan mulut. Darah tersebut keluar akibat korban kesulitan bernafas saat tenggelam di dasar sungai.
Selanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan organ dalam ditemukan sedikit cairan bening pada saluran pernafasan sekitar leher korban.
"Juga ada perdarahan di paru-paru serta pembesaran jantung pada ventrikel sebelah kiri. Artinya, jenazah masuk ke dalam air dalam posisi masih bernafas," ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan autopsi tersebut, kata dr. Solakhudin, korban meninggal dunia dikarenakan terjadi gangguan jantung pada bagian ventrikel akibat adanya cairan air tawar yang masuk.
"Darahnya menjadi kehitaman dan encer. Kehitaman karena karbon dioksida, sementara encer karena bercampur air tawar," tutupnya.
Usai diautopsi, jenazah korban langsung dibawa keluarganya ke Kota Kediri untuk selanjutnya dimakamkan.
Seperti diketahui, Warga Dusun Tempurejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo digegerkan penemuan mayat pria di sungai Kalisetail Dam 1. Saat ditemukan, kaki korban dalam kondisi terikat dengan pemberat besi di kakinya.
Dari data di KTP, mayat tersebut bernama Purwanto (54) warga domisili Desa Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dan sedang menggarap proyek digitalisasi dam di Desa Sidorejo. Pria paruh baya ini diketahui datang ke Banyuwangi bersama rekannya dari Bogor.