Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan angka ini di bawah standar WHO yakni kurang dari 5%.
"Positivity rate kita mencapai 1,85%. Ini adalah rekor terendah selama pandemi bahkan jauh di bawah ketentuan yang diberlakukan WHO yaitu kurang dari 5% Positivity rate-nya," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (16/9/2021).
Khofifah menambahkan penanganan COVID-19 di Jatim mulai menunjukkan tren penurunan. Kendati demikian, jumlah tes PCR di Jatim tidak ikut menurun. Bahkan kini sudah sesuai standar WHO yakni lebih dari 40.479 test per minggu.
Sedangkan terkait bed occupancy rate (BOR) juga mengalami penurunan. Dari data tanggal 3 Juli 2021 ke 14 September 2021, BOR ICU RS turun dari 78% menjadi 18% atau mengalami penurunan sebanyak 60%.
Baca juga: Masih Tersisa 1 Wilayah Zona Oranye, Jawa Timur Didominasi Zona Kuning |
Sementara BOR Isolasi RS, turun dari 81% ke 13%, penurunannya sebanyak 68%. Lalu BOR RS Darurat mengalami penurunan dari 69% menjadi 18% atau turun sebanyak 51%.
"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60%," imbuh Khofifah
Meski demikian, Mantan Mensos RI ini ingin masyarakat tak berpuas diri. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes).
Menurut Khofifah, kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling dari penularan COVID-19 di Jatim.
"Kembali saya mengajak kepada kita semua mari disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita masih harus kerja keras dan berjuang menghadapi pandemi ini. Mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menuju Jatim Bangkit," pungkasnya.
Tonton juga video blak-blakan Direktur Pidana Narkoba Mabes Polri soal penanganan narkoba di Indonesia berikut ini:
(hil/fat)