Usai tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya, para TKI langsung menjalani swab PCR. Jika positif COVID-19, mereka akan dirujuk dan mendapat penanganan di rumah sakit. Namun jika negatif, mereka tetap menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama 8 hari.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan sebanyak 30.778 TKI selesai menjalani karantina. Mereka juga telah dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Yang masih karantina ada 2.054 orang," ungkap Himawan di Surabaya, Selasa (14/9/2021).
Himawan merinci, sebanyak 1.795 merupakan warga Jatim dan 65 warga non Jatim. Mereka dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Sisanya, ada 194 warga non Jatim yang dikarantina di Ketintang, Surabaya.
Tak hanya itu, Himawan menyebut gelombang kedatangan PMI ini akan terus bertambah. Ada PMI yang masa kerjanya sudah habis dan ada pula yang terkena dampak pandemi COVID-19 seperti sudah tidak bekerja di luar negeri.
Kondisi ini juga membuat kehidupan pekerja migran terganggu saat pulang ke tanah air. Karena mereka belum mendapatkan pekerjaan. Himawan mengatakan hal ini menjadi perhatian Disnakertrans Jatim. Pihaknya telah membuat pelatihan kewirausahaan pada TKI.
Namun, Himawan mengatakan perlu sinergitas berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah PMI ini. "Penyelesaian itu dibutuhkan koordinasi banyak pihak. Karena kehidupan PMI yang pulang juga harus tetap jalan," tambahnya.
Kendati demikian, Himawan mengungkap jika peluang PMI berangkat bekerja lagi ke luar negeri mulai terbuka. Beberapa negara tujuan sudah membuka pintu untuk PMI. Seperti Jepang dan Hong Kong. Nah, untuk kesiapan PMI sendiri, Disnakertrans Jatim mulai menggelar pelatihan.
"Karena itu mereka butuh pelatihan agar PMI yang diberangkatkan nanti benar-benar siap," pungkasnya. (hil/fat)