"Saat ini sudah sembilan orang yang kita periksa sebagai saksi. Tetangga dan keluarga," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman saat meninjau lokasi bersama Wakil Bupati Pasuruan A Mujib Imron, Senin (13/9/2021).
Arman mengatakan, pihaknya belum bisa mendapatkan banyak keterangan dari saksi-saksi, terutama saksi pihak keluarga. Termasuk istri dan anak pemilik rumah. Mereka masih syok atas ledakan keras tersebut.
Menurut Arman, pihaknya juga belum mendapatkan keterangan dari mana pelaku mendapatkan bahan peledak untuk bom ikan. "Yang diperiksa belum bisa memberikan keterangan terkait itu," jelas Arman.
Selain memeriksa saksi-saksi, polisi juga terus mengumpulkan bahan bukti dari lokasi. Pihaknya juga menunggu hasil uji Labfor.
Seperti diberitakan, dua rumah hancur akibat ledakan keras pada Sabtu (11/9) pukul 08.00 WIB. Rumah yang hancur milik Abdul Ghofar (40) dan rumah mertuanya, Zainab (60).
Baca juga: Fakta-fakta dari Ledakan Keras di Pasuruan |
Korban tewas dalam kejadian itu yakni Ghofar. Ia tewas dalam perjalanan ke Puskesmas setelah sempat ditolong warga usai kejadian. Korban tewas satu lagi yakni Mat Shodiq (60), ayah Ghofar yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Jenazah Shodiq ditemukan polisi di lokasi kejadian dalam keadaan hancur.
Shodiq merupakan warga Jalan Hangtuah, Kelurahan Tamba'an, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Shodiq sering datang ke rumah Ghofar. Warga menyebut ia memanfaatkan rumah anaknya untuk membuat bom ikan. Hal itu juga dikonfirmasi polisi bahwa rumah tersebut dijadikan tempat pembuatan bom ikan setahun terakhir. Bom ikan itu diperjualbelikan.