Angka Testing Lampaui yang Disyaratkan WHO, Banyuwangi Turun ke Level 2

Angka Testing Lampaui yang Disyaratkan WHO, Banyuwangi Turun ke Level 2

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 07 Sep 2021 17:07 WIB
Situasi COVID-19 di Banyuwangi turun ke level 2 dengan indikator penanganan yang baik. Penurunan level ini berpengaruh pada penyesuaian sejumlah aktivitas masyarakat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (tengah)/Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Situasi COVID-19 di Banyuwangi turun ke level 2 dengan indikator penanganan yang baik. Penurunan level ini berpengaruh pada penyesuaian sejumlah aktivitas masyarakat.

"Tentu ini kita syukuri bersama. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, tenaga kesehatan, Forkopimda, 0rmas, Parpol, relawan, dan sebagainya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada detikcom, Selasa (7/9/2021).

"Akan ada penyesuaian. Tapi intinya jangan lengah. Protokol kesehatan harus tetap disiplin, karena itu menjadi kunci untuk menggerakkan ekonomi. Kita semua ingin ekonomi kembali bergerak, termasuk soal destinasi wisata. Akan kita rumuskan segera," imbuh Ipuk.

Wakil Ketua Satgas COVID-19 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto menambahkan, kasus aktif COVID-19 di Banyuwangi terus menunjukkan penurunan. Pada 15 Agustus lalu terdapat 1.131 kasus aktif. Lalu turun menjadi 501 kasus aktif di 25 Agustus, dan tinggal 207 kasus pada 5 September 2021.

Banyuwangi, sambung dia, juga terus meningkatkan pengetesan (testing) COVID-19 hingga ke level memadai. Dalam sepekan terakhir, 30 Agustus-5 September, pengetesan mencapai 17.507 tes.

"Angka testing ini lebih tinggi dari yang disyaratkan WHO. Kalau untuk ukuran Banyuwangi, standarnya minimal sekitar 1.750 per minggu, berkali-kali lipatnya. Testing adalah salah satu kunci dari penanganan COVID-19 agar kita bisa segera mengetahui yang terpapar untuk segera dilakukan treatment yang tepat," kata pria yang juga menjabat Dandim 0825 Banyuwangi ini.

Kemampuan testing yang memadai diikuti dengan terus turunnya angka positivity rate. Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dengan total jumlah tes, yang sekaligus menunjukkan tingkat penularan.

"Tasting dan tracing sekaligus penjemputan isoman dan isoter dilakukan seluruh pihak, baik TNI-Polri hingga tenaga kesehatan dan Staf desa sangat membantu penurunan level 2 PPKM ini," tambahnya.

"Kegiatan operasi yustisi hingga menekan kegiatan kerumunan juga dilakukan dengan baik oleh petugas gabungan di Banyuwangi," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, pada 5 September lalu Kementerian Kesehatan menyebutkan positivity rate Banyuwangi sebesar 0,86 persen, jauh di bawah level yang ditoleransi WHO sebesar 5 persen.

"Artinya, sekadar contoh dari 200 orang yang diperiksa, maka sekitar 2 orang terpapar positif COVID-19," ujarnya.

Bed occupancy rate (BOR) untuk penanganan COVID-19 juga terus melandai. "Pada 1 Agustus lalu mencapai 71 persen, trennya terus turun hingga per 4 September lalu hanya terisi 14 persen. Ini semua harus kita syukuri," ungkap Rio.

"Tapi tetap kita harus waspada. Jangan kemrungsung, lalu beraktivitas berlebihan sampai lupa disiplin prokes. Tetep eling lan waspada, karena angka positif bisa tiba-tiba naik lagi kalau kita teledor lagi. India sekarang naik lagi karena munculnya berbagai kegiatan yang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah besar," kata Rio.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.