Kunjungi ITS, Menhan Dipameri Teknologi Peluru 5 Mili

Kunjungi ITS, Menhan Dipameri Teknologi Peluru 5 Mili

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 06 Sep 2021 19:15 WIB
menhan prabowo subianto
Menhan Prabowo di ITS (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair). Di ITS, Prabowo dipameri sejumlah inovasi seperti teknologi peluru 5 mili hingga kapal selam 'Crocodile' yang bisa digunakan untuk militer.

Prabowo mengatakan kerja sama yang dilakukan Menhan dengan ITS dan Unair ini di bidang pendidikan dan penelitian. Karena dua kampus besar ini terkenal dengan inovasi, kualitas pendidikan, dan penelitiannya.

"Saya hari ini minta diundang ke kampus ITS, sebelumnya saya ke Universitas Airlangga. Kita tanda tangan kerja sama Airlangga dan ITS di bidang pendidikan dan penelitian. Kemudian pengembangan kerja sama antara ilmu pengetahuan yang dikembangkan di kampus dan Kemenhan," kata Prabowo kepada wartawan usai melakukan pertemuan di ITS, Senin (6/9/2021).

Prabowo juga ingin mengembangkan inovasi karya anak bangsa. Pihaknya pun sedang menggodok karya dan inovasi kampus.

"Kita ingin menggunakan inovasi-inovasi dan hasil karya anak-anak bangsa. Ternyata anak-anak mampu berbuat yang banyak dan kita godog sekarang," jelas Prabowo.

menhan prabowo subiantoMenhan Prabowo Subianto bersama civitas (ITS Foto: Esti Widiyana)

Selain itu, Prabowo juga akan mengembangkan inovasi di ITS dan Unair terkait kesehatan dan teknologi. Jika Unair lebih cenderung kepada kesehatan sedangkan ITS lebih kepada teknologi.

Prabowo mengatakan Unair saat ini konsen pada vaksin yang tengah dikembangkan. Dan Parbowo berharap penelitian vaksin Merah Putih itu bisa segera selesai secepatnya.

"Airlangga (Unair) banyak mengembangkan di bidang kedokteran, vaksin, sedang mengembangkan 2 vaksin. Mudah-mudahan cepat akan selesai," ujarnya.

Selain vaksin COVID-19, Unair juga melakukan penelitian dan pengembangan tenatng pengobatan dan vaksin malaria. Sebab, penyakit malaria masih ada di Indonesia.

"Banyak yang sangat penting bagi bangsa kita, TNI dan bagi rakyat kita. Masih banyak malaria di kita dan juga menghadapi pandemi," jelas Prabowo.

Sementara di ITS, inovasi yang akan dikembangkan lebih kepada teknologi. Seperti mengembangkan inovasi ventilator atau oksigen konsentrator hingga motor listrik karya anak bangsa.

"Di ITS mengembangkan ventilator, oksigen generator. Jadi kita nggak usah impor. Tadi ada motor buatan anak bangsa inovasi kita (Gesits). Insyaallah kita akan banyak kasih order pemesanan untuk anak bangsa kita sendiri," urainya.

Rektor ITS Prof Dr Mochamad Ashari mengatakan jika penguatan kerja sama antara goverment dengan Universitas adalah penting. Karena universitas juga bekerja sama dengan mitra yang lain, seperti triple helix. Oleh karena itu Menhan sangat konsen dengan teknologi saat berkunjung ke ITS.

"Karena pertahanan itu tak lepas dari teknologi, nah kita tunjukkan karya-karya kawan-kawan yang banyak di teknologi. Seperti pembuatan peluru 5 mili yang sudah diuji coba di Pindad, dan itu dibiayai LPDP dan seterusnya banyak ya, ada banyak yang sempat dipamerkan. Nah itu semuanya konsen Pak Menhan untuk membuat ini berjalan," kata Ashari.

Kemudian ITS juga tengah mengembangkan 'Crocodile', sebuah kapal selam yang bisa digunakan untuk militer. Ada 3 mode yang salah satunya bisa menyelam 10 meter di bawah air, bisa juga digunakan di atas air. Tetapi Crocodile masih dalam tahap pengembangan dan belum selesai dibuat.

"Sudah panjang, sudah beberapa tahun tapi dananya sedikit-sedikit. Kita harapkan bisa selesai, bisa digunakan untuk mode militer, bisa untuk angkutan wilayah kita ndak ada masalah, bisa disesuaikan. Kalau untuk militer ditambahi peralatan persenjataan dan selanjutnya," ujar Ashari.

Selain itu, lanjut Ashari, ada beberapa prototipe untuk konsentrator oksigen. Di mana saat pandemi COVID-19, konsentrator oksigen sangat diperlukan.

"Nah, kita mengembangkan yang listrik. Jadi tidak perlu tabung lagi, karena listrik itu mengubah dari udara biasa menjadi oksigen konsentrasi 93%, di normalnya 20%. Kemenhan ingin lebih besar lagi, ini kan kecil untuk satu, dua orang. Kementerian ingin lebih besar untuk dimanfaatkan RS dan keperluan lainnya," jelasnya.

Untuk motor listrik Gesits yang sudah ada di masyarakat juga akan disesuaikan terlebih dulu kebutuhannya. Jika untuk daerah Papua, tentunya harus tahan tanjakan. Sebab, di Papua juga susah untuk bahan bakarnya.

"Sepeda motor ga ada bensinnya, tapi kalau listrik kita bisa menggunakan solar cell untuk mengisi, sehingga bisa di mana-mana. Concern seperti itu Pak Menteri Pertahanan tadi. Semuanya sudah kita sampaikan, dan Pak menteri sudah melihat videonya. Ada beberapa yang tertarik, termasuk motor Gesits, kendaraan tadi itu termasuk perahu yang bisa naik di atas permukaan air ada sayapnya. Sangat tertarik dan akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut dengan ITS," pungkas Ashari.

Halaman 3 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.