Salah satu peternak itu adalah Sukaryono alias Juned. Juned membagikan telur ternaknya dengan mengundang warga. Warga disilakan mengambil telur langsung di kandang.
Peternak ayam petelur di Kecamatan Mantup itu memilih membagikan telurnya secara gratis karena harga telur tidak sebanding dengan biaya produksi.
"Harga telur terjun bebas dari harga normal berkisar Rp 20 ribu per kilogram, kini menyentuh harga Rp 14 ribu per kilogram. Harga produksi jauh lebih tinggi dibanding harga jual," keluh Juned kepada wartawan, Senin (6/9/2021).
![]() |
Juned mengatakan ia memang merugi. Tetapi dari pada menghancurkan telur, ia memilih mengundang warga yang membutuhkan agar telur-telur hasil peternakannya lebih bermanfaat.
Turunnya harga telur ini, menurut Juned, terhitung sudah berlangsung sejak Agustus. Menurut Juned, harga jual telur sangat murah dan tak sebanding dengan biaya produksi seperti kebutuhan pakan. Ini membuat pemilik ayam petelur tidak bisa berbuat banyak dan pasrah dengan keadaan.
"Peternak akan untung jika harga telur Rp 20 ribu ke atas per kilo. Sekarang ini tidak seimbang antara biaya pakan dan dengan harga jual telur. Ajur," ungkap Junet.
Warga yang tahu ada sedekah telur ini pun menyambut gembira. Salah seorang warga, Solikah, mengaku senang dengan pemberian telur ayam gratis ini meski dia harus mengambilnya langsung dari kandang.
Solikah bersyukur dan mengucapkan terima kasih ke Juned karena kalau beli di pasar ia harus merogoh kocek sekitar Rp 20 ribu perkilogram.
"Alhamdulillah ada pembagian telur gratis. Bisa meringankan biaya dapur," kata Solikah. (iwd/iwd)