"Alhamdulillah, kita berhasil mengevakuasi kerangka tersebut. Tadi malam, sudah kita bawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan," kata Kapolsek Licin Iptu Dalyono kepada wartawan, Senin (6/9/2021).
Operasi SAR mengevakuasi kerangka tersebut dimulai sejak hari Rabu (1/9). Namun setelah 3 hari di dalam hutan, tim evakuasi gagal menemukan lokasi jenazah, dan pulang dengan tangan kosong.
Selanjutnya pada hari Jumat (3/9), pihaknya kembali menerjunkan tim gabungan kedua untuk mengevakuasi jenazah tersebut. "Alhamdulillah, Tim kedua berhasil menemukan titik lokasi jenazah," ungkapnya.
Evakuasi dilakukan dengan susah payah. Karena medan yang dilalui berupa perbukitan dan jurang, akhirnya Tim evakuasi mengambil jalur memutar untuk mengevakuasi jenazah tersebut. Untuk mencapai lokasi, tim gabungan harus melalui 8 bukit dan menyeberangi 9 sungai.
"Medannya cukup ekstrem. Setidaknya ada 8 bukit dan 9 sungai. Akhirnya kita ambil jalur memutar, menuju Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro. Sekitar jam 22.30 Minggu malam, Tim evakuasi tiba di titik penjemputan," ungkap Dalyono.
Kerangka manusia tersebut, selanjutnya dibawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan untuk dilakukan identifikasi. Pengamatan sementara, kerangka mayat itu berjenis kelamin perempuan berusia 76 tahunan.
"Tadi malam hanya pemeriksaan umum. Kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan dan berusia sekitar 76 tahun," ungkapnya.
"Untuk penyebab kematian serta berapa lama korban meninggal, hari ini Tim Forensik Polresta Banyuwangi akan melakukan pemeriksaan," tutupnya.
Seperti diketahui, Tim Pemasangan Pal Batas Kawasan Antara Cagar Alam dan Hutan Lindung Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat menemukan sesosok kerangka manusia di kawasan hutan tersebut.
Saat ditemukan, posisi jenazah nampak seperti orang tidur berselimut sarung. Korban diduga sudah meninggal sudah lama, mengingat kondisi jenazah mulai menjadi kerangka. Temuan kerangka itu pun kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian setempat. (iwd/iwd)