Iin Sunaifah (61), pengusaha seragam sekolah di Jalan Erlangga, Purworejo, Kota Pasuruan mengakui sejak tiga minggu lalu pesanan meningkat. Sebanyak 15 karyawan jahit kerja siang malam untuk memenuhi permintaan.
"Sebelumnya sehari omzet saya Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Dua minggu jelang masuk sekolah (PTM) hingga saat ini sehari omzet Rp 15 juta sampai Rp 20 juta," kata Iin di rumah sekaligus tempat produksinya, Kamis (2/9/2021).
Ibu 3 anak ini memiliki tiga toko seragam. Semua toko tak pernah sepi dari pembeli. Bahkan banyak pelanggan yang langsung datang ke rumah.
"Saya layani semua baik eceran maupun partai," terangnya.
Perempuan yang sudah merintis usaha seragam sekolah sejak 1986 ini memproduksi seragam mulai SD hingga SMA. Ia menjual seragam setelan.
Harga setelan seragam SD Rp 100 ribu, setelan SMP Rp 125 ribu dan setelan SMA Rp 130 ribu. Untuk seragam batik selisih Rp 15 ribu di semua jenis.
"Pembeli yang langsung datang ke sini ya dari Kota Pasuruan ini sama kabupaten. Kalau yang pesanan dari Bondowoso, Probolinggo," terang Iin.
"Selama PPKM itu terus produksi, terus jahit. Jadi bagi karyawan saya ya nggak terdampak PPKM," ungkap Iin tersenyum.
Hariyono, salah satu pembeli yang datang mengaku sudah menjadi langganan toko seragam sekolah milik Iin bertahun-tahun. Selain lebih murah, kualitasnya terjamin.
"Saya beli satu setel seragam anak saya. Saya selalu beli di sini," ungkapnya.