Rekan-rekan sejawat memberi penghormatan di halaman RSUD dr Harjono Ponorogo. Wadir Bidang Medik RSUD dr Harjono, Enggar Tri Adji menjelaskan, nakes tersebut merupakan seorang perawat yang bertugas di ruang flamboyan.
"Tanggal 26 Agustus di-swab antigen positif, kemudian Senin (30/8) mengeluhkan lemas," jelas dr Enggar kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).
Enggar menambahkan, yang bersangkutan saat diperiksa tekanan darah normal 130/80. Namun punya komorbid hipertensi. Saat diperiksa rontgen thorax ternyata ada pneumonia bilateral.
"Saat di-swab PCR hasilnya positif," ujar Enggar.
Wahid diketahui berusia 57 tahun. Sempat dirawat selama tiga hari dan meninggal dunia pada Rabu (1/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Karena keluarganya minta dimakamkan di Trenggalek, akhirnya jenazah perawat diantarkan dengan ambulans.
"Keluarga minta di Trenggalek, jam 8 pagi berangkat dari sini. Sempat diupacarakan sebagai penghargaan," terang Enggar.
Dengan berdiri rapi di sepanjang jalan dari kamar jenazah hingga pintu keluar, para nakes memberi penghormatan kepada jenazah. Selain Wahid, lanjut Enggar, sebelumnya satu nakes di RSUD dr Harjono Ponorogo juga meninggal akibat COVID-19, yakni Iwan.
"Selama pandemi ada 2 nakes di RSUD yang meninggal, Mas Iwan dan Pak Wahid," tambah Enggar.
Dalam data di Dinkes Jatim per 1 September 2021, total kasus COVID-19 di Ponorogo sebanyak 11.718. Yang meninggal dunia 1.245. Yang sembuh 9.907 kasus dan kasus aktif 566 orang.