.webp)
Sejak 12 tahun menjadi penghulu, Anas dengan caranya sendiri memang sengaja menyisipkan ilmu menikah sesuai dengan syariat Islam. Tujuannya agar mudah diterima pengantin yang hendak membangun rumah tangga.
"Menikah adalah hal yang menyenangkan. Calon pengantin, kebanyakan tidak tahu bagaimana ilmu nikah. Kami menyampaikan dengan guyonan, tidak seperti pengajian umumnya. Harapan kami biar ada manfaat," ujar Anas saat ditemui detikcom di rumahnya di Jalan Jembawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (1/9/2021).
 Ustaz Anas dan istri (Foto: Muhammad Aminudin) |
Anas punya hitungan waktu sendiri bagaimana saat menunaikan tugasnya. Sehingga, ada waktu yang disisipkan untuk memberikan ilmu agama di luar proses ijab kabul.
"Waktunya jadi tidak panjang. Kan tidak semua punya banyak waktu. Jangan sampai ada pikiran gara-gara penghulu, acara jadi molor. Jadi saya singkat 20 menit. Ijab kabul, ceramah dan acaranya selesai," tutur alumni IAIN Malang ini.
Selain akan terus menjadi penghulu, dan mengasuh pondok pesantren. Anas juga tengah mengejar gelar doktoral di Universitas Islam Malang, Jurusan Pendidikan Islam Multikultural.
"Dalam hidup, jasmani dan rohani harus dicukupi. Jangan seperti orang makan di warung, setelah perut kenyang, langsung pergi tidak mau bayar," pesan Anas. (iwd/iwd)
