Tukang parkir ini asal Kecamatan Peterongan. Ia berdalih kesal pada dua korban yang pernah diperkosa orang lain. Pernyataan tersebut disampaikan H saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim.
"Karena jengkel, sejak pertama keluar sama laki-laki diperkosa orang. Saya suruh di rumah saja, tapi diulangi lagi, saya agak stres mendengar kelakuan anak saya. Anak pertama diulangi lagi anak kedua. Saya suruh jangan gitu dulu sebelum nikah," kata H kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
Tukang parkir ini menyebut, kedua putrinya lebih dulu diperkosa orang lain yang mereka kenal melalui medsos. H menampik pemerkosaan terhadap putri sulungnya sejak korban kelas 6 SD.
"Kalau saya melakukan sejak SD saya tidak pernah. Sejak kejadian itu (putrinya dia sebut diperkosa orang lain)," terangnya.
Tersangka juga menampik telah memerkosa putri bungsunya hingga empat kali. Terkait dirinya mengancam tidak akan menyekolahkan kedua putrinya jika menolak melayani nafsunya, H lagi-lagi menampiknya.
Simak juga 'Pengakuan Pemuda di Sumsel yang Didor Polisi Usai Rampok-Perkosa Lansia':
"Sebenarnya itu, saya itu bukan empat kali, dua, yang dua kali pacarnya. Dia melakukan itu dua kali. Kok kamu sering keluar terus, apakah ini yang kamu cari, gitu tok. Saya tidak pernah mengancam atau ngasih uang saku, saya tidak pernah," imbuhnya.
Dalam keterangan yang diterima pihak kepolisian, H memerkosa putri sulungnya yang kini berusia 16 tahun pada awal 2018. Saat itu, siswi kelas 3 SMP itu baru berusia 14 tahun dan sekolah kelas 6 SD.
H lalu melampiaskan nafsunya ke putri bungsunya yang kini berusia 14 tahun. Tersangka sudah 4 kali memerkosa siswi kelas 2 SMP itu di kamar korban. Yakni pada Juni sampai Agustus 2021.
Untuk memancarkan aksi pemerkosaan, tersangka mengancam tidak akan membiayai sekolah korban. Perbuatan asusilanya kepergok istrinya pada Sabtu (14/8) sekitar pukul 04.30 WIB. Sang istri pun melaporkannya ke polisi pada Rabu (18/8). (sun/bdh)