Video berdurasi 23 detik yang beredar menampilkan dua pria berada di atas motor matic adu mulut dengan dua wanita. Salah satu wanita berkata sambil menunjuk-nunjuk ke arah wajah pria yang memegang setir.
"Loh ojo ngunu, lah perjanjianmu yo opo. Ojo sak karepmu dewe (Loh jangan begitu, lah perjanjian kamu apa. Jangan terserah kamu sendiri)," kata salah satu wanita dalam video yang dilihat detikcom.
Beberapa orang tampak mengawasi dari kejauhan, dan salah satu orang merekam. Si perekam mengatakan agar dua pria itu membayar jasa dua wanita diduga PSK tersebut.
"He, bayaren, bayaren. Arek iku arek kerjo, bayaren. Sakno, ojok ngawur. Lek gak duwe duwek gak usah nang Tretes (He, bayar. Anak itu anak kerja, bayar. Kasihan, jangan ngawur. Kalau nggak punya uang nggak usah ke Tretes)" ujar perekam.
"Enggeh niki sampun (dibayar)," jawab salah satu pria yang ada di belakang setir motor.
Video itu diberi narasi seolah dua pria tersebut tak membayar jasa PSK. Sementara polisi memastikan bahwa peristiwa itu terjadi di Tretes, Kabupaten Pasuruan.
"Iya itu benar (di Tretes)," kata Kapolsek Prigen AKP Bambang Tri Sutrisno, Senin (30/8/2021).
Bambang mengatakan, pria yang ada dalam video itu sudah mendatangi polsek berencana melaporkan penyebar video. Namun niat itu diurungkan.
"Jadi tadi itu orang yang ada dalam video tersebut, yang pria, datang ke polsek mau melaporkan terkait penyebaran video," terang Bambang.
Akhirnya, kata Bambang, mereka menyampaikan ingin menempuh jalur kekeluargaan. Mereka, sebut Bambang, merasa bersalah karena telah mengganggu ketertiban lingkungan.
"Mereka bilang ya udah saya kekeluargaan saja sama penyebar video karena kami juga merasa salah karena telah mengganggu lingkungan setempat," terang Bambang.
Bambang menambahkan, mereka juga menuturkan kronologi sebenarnya ke polisi. "Dua pria ini warga Kecamatan Gempol, awalnya bawa dua wanita orang Bangil. Itu nyanyi-nyanyi di lokasi tersebut, begitu selesai tidak bayar," kata Bambang.
Menurut Bambang, orang yang merekam cekcok itu warga setempat. Ia merekam karena merasa risih.
"Yang merekam pemilik warung, merasa risih. Ini kok ribut-ribut di jalan, akhirnya dia, mungkin namanya iseng. Kan sekarang segala sesuatu pasti di-video," terang Bambang.