Salah satu petani paprika di Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Edi Sudarsono mengatakan, paprika sudah bisa dipanen pada umur 95 hari setelah panen. Setelah itu paprika bisa dipanen terus menerus sepanjang tahun.
"Tanam paprika itu banyak untungnya. Bisa dipanen sepanjang tahun," kata Edi, di green house miliknya, Minggu (29/8/2021).
Edi memiliki dua green house masing-masing seluas 1.000 meter persegi. Setiap green house berisi 3.000 pohon paprika.
"Satu green house bisa panen dua minggu sekali. Setiap panen tidak kurang dua sampai tiga kuintal," terang Edi.
Edi mengatakan harga jual paprika relatif stabil, berkisar Rp 25-30 ribu per kilogram. "Harga sempat anjlok saat awal-awal PPKM, Rp 10 ribu per kilogram. Sekarang sudah mulai stabil," kata Edi.
Menurut Edi, paprika dari Desa Tlogosari dijual ke Surabaya, Malang, Pasuruan. Selain ke tengkulak langsung, para petani juga menjual secara online ke Jakarta, Kalimantan dan Papua.
Dedik (32), pegawai wahana pariwisata yang dirumahkan selama pandemi COVID-19 mencoba peruntungan bertani paprika. Ia berharap bisa sukses seperti petani lainnya.
"Ini baru beberapa minggu tanam paprika. Karena status kerja saya nggak jelas, ya akhirnya coba bertani," ungkap Dedik. (sun/bdh)