Tak hanya itu, Risma juga menyinggung jika para penerima bansos PKH yang belum menerima haknya berdoa, bisa-bisa membuat bank tersebut amblas.
"Ini masalahnya punyanya orang miskin. Kalau mereka doa bersama orang miskin itu kompak doa bareng, amblas itu bank, percaya omonganku. Ini doanya orang miskin tolonglah. Mana pak? Kasih peringatan pak, bapak saya kasih peringatan, bapak kasih peringatan ke cabang, apa masalahnya," ungkapnya.
Secara tegas Risma meminta jika bank tersebut tidak mampu membagikan bansos agar segera berbicara ke kemensos, agar pihaknya mencari yang lain.
"Tapi ini sudah bulan apa, itu lho Maret, kalau ngomong gitu ya bisa saya. Pasti nggak ngapa-ngapain itu, ayo taruhan. Tolong lah, sudah kalau ngomong nggak sanggup, nggak siap, mundur saya carikan yang lain," pesannya.
Pihak bank pun menyampaikan sejumlah kendala mengapa ada sekitar 8 ribu PKH yang belum cair. Di antaranya proses migrasi antar bank.
Baca juga: 143 Aparat Penegak Hukum Aktif Kawal Bansos, Risma Beri Penghargaan |
"Sebelumnya ditangani bank lain bu, sehingga proses butuh proses migrasi," kata pejabat perbankan itu.
Selain itu, untuk yang 3 ribu penerima PKH belum tersalur, karena kartunya belum terdistribusi. "Ada 3 ribu yang kartunya belum diambil," katanya.
Risma pun kemudian memberi tenggat hingga dua hari ke depan, Senin-Selasa (30-31/8) agar kartu tersebut bisa tersalurkan. Bahkan dia memerintahkan anak buahnya berada di Jember hingga hari Selasa mendatang.
"Pak bupati nanti saya minta tolong agar penyaluran bisa dipusatkan di Pendopo (Kabupaten). Sampai hari Selasa," ujarnya yang langsung diiyakan Bupati Jember Hendy Siswanto.
Usai melakukan pertemuan di Hotel Aston, Risma melanjutkan agenda kunjungan ke Kecamatan Rambipuji, untuk menyalurkan bantuan ke anak yatim, difabel, kewirausahawan dan lain-lain.
(fat/fat)