Ada Lansia Nelangsa Tak Dapat Bansos, Wali Kota Surabaya Marah ke Jajaran

Ada Lansia Nelangsa Tak Dapat Bansos, Wali Kota Surabaya Marah ke Jajaran

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 14:06 WIB
Lansia sebatang kara di Surabaya, Sumirah (89) mengaku tak pernah menerima bansos selama pandemi Corona. Mengetahui hal itu, Wali Kota Eri Cahyadi marah kepada jajaran.
Wali Kota Eri Cahyadi/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Lansia sebatang kara di Surabaya, Sumirah (89) mengaku tak pernah menerima bansos selama pandemi Corona. Mengetahui hal itu, Wali Kota Eri Cahyadi marah kepada jajarannya.

Dalam video 57 detik yang diunggah di akun Instagram @ericahyadi_, sang wali kota awalnya merasa bersalah atas apa yang dialami Sumirah selama ini. Kemudian ia menyebut sederet jajaran yang seharusnya tahu kondisi dari nenek sebatang kara tersebut.

"Nelangsa lansia sebatang kara di Surabaya tidak tersentuh bantuan selama Corona. Baik bantuan dari Kemensos, maupun bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya. Siapa yang salah, pemerintah kota. Saya yang salah," kata Eri seperti dalam video yang dilihat detikcom, Kamis (26/8/2021).

"Kalau lansia ini, iku camat ambek lurah, kepala OPD, Pegawai Negeri Sipil Kota Surabaya yang menjadi tetangganya tidak tahu, iku njenenge kebacut (itu namanya keterlaluan)," imbuh Eri.

Eri meminta segenap jajaran untuk aktif turun langsung ke masyarakat. Sehingga tahu kondisi warga yang sesungguhnya. Ia tidak ingin apa yang dialami Sumirah terjadi pada warga Surabaya lainnya.

"Berarti yang namanya pejabat saya, baik dari kepala OPD, kasi, kabid, lurah, camat, kasi kecamatan, kasi kelurahan tidak dekat sama masyarakatnya. Kalau dekat dengan masyarakatnya ya pasti onok (ada) laporan ini. Karena saya nyuwun tolong kepada njenengan semua, ayo muduno (turun), tolong turun, lihat," papar Eri.

"Jangan pernah mulai hari ini, di Pemerintah Kota Surabaya ada orang miskin yang pejabat Pemerintah Kota Surabaya ini tidak pernah tahu. Makane (makanya) muter. Di kelilingi iku (itu), dikelilingi daerahe," tambahnya.

Video yang diunggah sekitar 4 jam yang lalu itu juga diberi caption soal permohonan maaf dari Wali Kota Eri Cahyadi. "Saya minta maaf. Nenek Sumirah sudah dalam penanganan Pemkot Surabaya. Untuk teman-teman, adukan segala masalah di lapangan lewat aplikasi Wargaku atau @call112surabaya," berikut sepenggal caption tersebut.

Terpisah, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhtya Prajatara mengatakan, video itu tidak hanya di-upload di medsos Wali Kota Eri. Melainkan juga di akun medsos BanggaSurabaya.

"Itu waktu acara pengarahan kemarin, itu kan gotong royong bersama. Jangan sampai ada hal-hal seperti itu lagi. Jadi yang terutama yang di wilayah-wilayah seperti itu. Termasuk kedekatan dengan RT/RW itu harus ditingkatkan kembali. Sehingga tidak terjadi seperti itu," kata Febriadhtya.

"Beliau juga menyampaikan kepada para tetangga, ibaratnya warga Kota Surabaya juga harus memiliki empati kalau seandainya ada tetangga yang kurang beruntung. Menurut kita bisa masuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) bisa segera laporkan ke RT/RW atau bisa lapor ke Wargaku (aplikasi), atau ke 112 atau lurah, kecamatan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sumirah (89) mengaku tak pernah menerima bansos selama pandemi Corona. Ia merupakan warga RT 01 RW 01, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Ia tinggal di sebuah kamar kontrakan seorang diri.

"Tidak pernah. Belum, sumpah saya sudah tua," kata Sumirah kepada wartawan di rumahnya, Selasa (24/8).

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.