Kabar meninggalnya HA Maschut disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djadtmiko. Menurut Ferry yang dulu pernah menjadi ajudan almarhum, HA Maschut sakit dalam beberapa hari terakhir.
"Kemarin sore dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar, dan hari ini beliau meninggal dunia," kata Ferry, Rabu (25/8/2021).
Setelah menjadi Wali Kota Kediri pada 1999-2009, HA Maschut menetap di Malang bersama keluarganya. Ia meninggal di usia 81 tahun.
Sosok HA Maschut populer di masyarakat Kota Kediri. HA Maschut dinilai piawai membangun kedekatan dengan masyarakat. Demikian pula hubungan personalnya yang hampir tak ada jarak dengan Aparatur Sipil Negara yang dipimpinnya.
Sebagai yang pernah mendampingi almarhum, Ferry mengaku mengagumi personalisasi HA Maschut. Menurutnya yang bersangkutan pandai membangun komunikasi. Semua kelompok masyarakat dirangkul dan diajak berbicara.
"Bahkan kelas tukang sapu, tukang becak pun pernah dibantu," jelas Ferry.
Meski tegas dalam mengambil keputusan, HA Maschut dikenal humoris. Menurut Ferry, almarhum juga tak segan merogoh kantong pribadinya untuk memberi uang kepada warga yang ditemui di jalan.
Baca juga: Sastrawan Budi Darma Meninggal Dunia |
Anang Kurniawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kediri, juga pernah menjabat sebagai ajudan HA Maschut. Ia menyebut almarhum sebagai pribadi baik.
"Sifat mengayomi ini juga terjadi di lingkungan pemerintahan. Saya mewakili diri sendiri, pribadi dan keluarga mohon dimaafkan bila ada salah dan minta didoakan husnul khotimah," kata Anang.
Nama HA Maschut juga identik dengan Persik Kediri. Sebab, ia memoles klub sepak bola yang semula lahir di Kabupaten Kediri itu, menjadi klub profesional dan disegani di tanah air.
Itu juga tak lepas dari peran menantunya Iwan Boedianto, yang didapuk menjadi Manajer Persik. Di tangannya, Persik pernah menjadi jawara Liga Indonesia dan berada di puncak kasta sepak bola Indonesia. HA Maschut dikenal oleh warga Kota Kediri sebagai Bapak e Macan Putih. (sun/bdh)