Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan pihaknya mengerahkan tiga tim untuk mengungkap kasus pembunuhan Riski. Setelah melakukan olah TKP, menggali keterangan para saksi dan mengumpulkan berbagai bukti, pihaknya berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan tersebut.
"Alhamdulillah nama (terduga pelaku) sudah kami kantongi, saat ini tim masih melakukan pengejaran. Sementara kami mengerucut ke satu nama. Beberapa saksi juga sudah kami temukan yang menguatkan ke arah pelaku. Terduga pelaku adalah residivis kasus pencurian di polres lain," kata Andaru kepada wartawan di Mapolsek Trowulan, Mojokerto, Rabu (25/8/2021).
Tidak hanya itu, lanjut Andaru, tim gabungan Unit Reskrim Polsek Trowulan dan Satreskrim Polres Mojokerto juga menemukan sepeda motor korban pada Selasa (24/8) sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut dia, sepeda motor Honda Scoopy nopol S 2550 NH warna merah putih itu ditemukan sekitar 600 meter dari tempat kejadian.
"Ini merupakan motor korban yang kami cari. Keterangan saksi, sekitar jam 14.30 WIB ada dua orang menitipkan motor korban di situ, kemudian lari ke arah kebun," terangnya.
Menurut keterangan saksi, tambah Andaru, salah seorang pria yang menitipkan sepeda motor tersebut adalah terduga pelaku pembunuhan Riski. Namun, ia belum bisa memastikan apakah pria kedua adalah korban sendiri atau pelaku lainnya.
"Kami mendapatkan keterangan saksi awalnya ada dua orang yang mengendarai sepeda motor tersebut. Di antara dua orang itu, satunya berciri-ciri seperti terduga pelaku," tandasnya.
Informasi yang diterima detikcom, sepeda motor milik Riski dititipkan ke warga Dusun Botok Palung, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Kunci motor tersebut ditemukan di saku celana korban. Sedangkan rumah kunci pada motor dalam kondisi utuh.
Riski ditemukan warga tewas di tepi jalan Dusun Kraton, Desa Temon, Trowulan, Mojokerto pada Selasa (24/8) sekitar pukul 14.30 WIB. Posisinya tengkurap di bawah pohon tepat di depan rumah warga. Pemuda asal Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang ini tewas akibat satu luka tusuk yang menembus jantung dan paru-parunya.
Beberapa saat sebelumnya, warga setempat mendengar suara teriakan Riski meminta pertolongan dari kebun bambu di belakang rumah Yuni (45). Jarak kebun dengan Jalan Raya Dusun Kraton sekitar 50 meter saja. Warga sempat melihat Riski berlari dengan kondisi terluka, lalu tumbang di tepi Jalan Raya Dusun Kraton.
Sebelum tewas, korban juga sempat menelepon calon mertuanya, Amin untuk meminta pertolongan sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, sambungan telepon mendadak terputus sehingga korban tak sempat menyebutkan posisinya saat itu. Sehari-hari, Riski bekerja di warung sate milik Amin di Jalan Raya Trowulan, Mojokerto.
(iwd/iwd)