Mereka melengkapi kerudung ini dengan bahan aromatik seperti daun suruh dan batang serai. Produk ini dinamakan Hi Best atau Hijab Fresh Aromatik.
Mereka yakni Iqbal Firdaus dan Adelina Pratiwi yang merupakan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat. Lalu Meliyani Syafiri dan Aisyah Aini, mahasiswa Prodi S1 Gizi. Ide membuat hijab aromatik ini lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Salah satu anggota tim, Adelina menceritakan, sebelumnya ia dan dua rekannya suka menggunakan hijab dengan bahan yang tebal. Namun, hal ini membuat gerah dan berkeringat hingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Atas pengalaman ini, ia mengajak mahasiswa lain, Iqbal Firdaus, meneliti dan mencari solusi agar hijab yang ia kenakan tidak bau dan nyaman digunakan.
"Kami mencoba meneliti ke berbagai pasar untuk mencari bahan kerudung yang nyaman saat dikenakan dan tidak menimbulkan bau tak sedap, tapi tidak ada. Akhirnya saya terpikir untuk membuat hijab itu sendiri," kata Adelina di Surabaya, Sabtu (21/8/2021).
Sebelum memutuskan membuat hijab aromatik, keempat mahasiswa ini sempat mengirimkan kuesioner kepada mahasiswa Unusa lainnya. Mereka meminta pendapat hijab apa yang diinginkan dan disukai para mahasiswa.
"Kebanyakan dari mereka ingin hijab yang ringan dan tidak bau apek," ungkap Adelina.
Dari hasil kuesioner ini, mereka kemudian mencari bahan kain yang cenderung ringan serta dingin saat digunakan. Lalu, mereka menambahkan modifikasi dengan kantong kain berisi aromatik pada bagian dalam dagu.
"Yang terpenting kainnya ini tidak terawang sehingga kelihatan rambutnya," ucapnya.
Bahan yang ringan, hanya satu lapis dan ditambah kantong aromatik di bagian dalam dagu, membuat Hi Best nyaman saat dikenakan.
"Aromatik ini menyebabkan kenyamanan dan tidak gerah saat digunakan sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap. Yang muncul justru bau aromatik yang segar dan wangi," ungkapnya.
Hi Best memiliki kantong kecil tempat aromatik, yang diletakkan tepat di bawah dagu.
"Aromatiknya kami padatkan dan dimasukkan ke dalam kantong kecil di bawah dagu untuk pewanginya," tambah Adelina.
Dengan menggunakan aromatik, kata Adelina, hijabnya jadi lebih harum. "Jika di jalan kita bisa mencium wangi dari aromatik dari balik kerudung," ucapnya.
Keempat mahasiswa ini membanderol karyanya seharga Rp 55 ribu tiap kerudung. Tak hanya mendapat kerudung, tapi ada juga dua blok aromatik di dalam kantong kecil. (sun/bdh)