Takmir masjid dan warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kediri Kota, Kota Kediri menggelar acara tersebut secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. Ketua Takmir Masjid Al Khalid, Imam Budi Santoso menjelaskan, perayaan Asyura ini merupakan yang pertama digelar pihaknya. Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir.
"Ini merupakan yang pertama kali digelar selama masa pandemi COVID-19. Selain karena terbatas juga karena Masjid Al Khalid ini baru berdiri kurang dari 3 tahun lalu, COVID-19 muncul. Untuk itu saat ini kita gelar dengan segala keterbatasan sesuai protokol COVID-19," jelas Imam, Jumat (20/8/2021).
Ia menambahkan, bubur suro yang disajikan sebagai lambang rasa syukur manusia, atas berkah dan rezeki dari Allah SWT. Usai acara santunan, semua tamu dan anak yatim makan bubur suro.
"Secara keseluruhan, tradisi bubur suro untuk memperingati Tahun Baru Islam ini melambangkan rasa syukur atas berkah dan rezeki dari Allah SWT. Penyajian bubur suro pun juga memiliki filosofi masing-masing. Yang jelas ini wujud syukur kami sebagai umat Islam. Doa bersama semoga pandemi ini segera berakhir," pungkas Imam.
Bubur suro dibuat dari beras yang dimasak dengan rempah-rempah khusus. Sehingga rasanya lebih gurih dari bubur pada umumnya.
Bubur suro disajikan dengan suwiran daging ayam, sambal goreng, irisan telur dadar dan kentang goreng. Di atasnya diberi kacang goreng, sedikit daun bawang dan taburan bawang goreng. Tak lupa seduhan kari yang menambah kenikmatan bubur suro. (sun/bdh)