Seperti diungkapkan, JT (20) jika foto-foto dirinya yang dikatakan untuk kebutuhan katalog online shop (Olshop) mukena justru diposting di akun-akun spesialis fetish.
"Awal tahu terkejut, itu kan foto saya. Diposting di akun-akun fetish tanpa izin," ucap JT ditemui detikcom, lusa lalu.
Jihan mengungkap, ada beberapa akun fetish yang diduga milik owner olshop berinisial GM. Setahu JT, jumlahnya sebanyak empat akun. Satu akun Twitter, dan sisanya akun Instagram.
"Yang saya tahu, ada empat akun. Satu di Twitter @pecinta_mukena dengan follower seribu, dan selfie_mukena, peduli mukena bersih dan griya_mukena_malang untuk akun Instagram," beber mahasiswi perguruan tinggi di Malang ini.
Melihat foto-fotonya menjadi bahan fantasi, JT kemudian melayangkan protes kepada pemilik olshop.
"Ketika saya komplain, tidak direspon. Justru seperti membiarkan," keluh Jihan.
Hal sama juga disampaikan AZ, model juga mengaku menjadi korban. Foto-foto dirinya dari hasil pemotretan katalog diposting di akun fetish tanpa izin.
"Ketika saya tahu, dipost di akun fetish. Saya segera memberi tahu teman-teman lain. Karena foto-fotonya juga ada di situ," katanya terpisah.
Bukan hanya foto para model mengenakan mukena. Pelaku juga menyertakan nama dan akun media sosial.
"Jadi bahan fantasi, kita bisa lihat ketika membuka akunnya," tandasnya AZ.
Siang ini, model yang mengaku menjadi korban akan melapor ke polisi. Mereka berharap pelaku bisa ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (fat/fat)